Polisi Baru Periksa 4 Saksi Insiden Susur Sungai di Ciamis
Media Indonesia • 17 Oktober 2021 07:09
Ciamis: Polres Cimahi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi kegiatan susur sungai di Sungai Cileueur, Leuwi Ili, Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kegiatan itu mengakibatkan 11 siswa MTs Harapan Baru meninggal.
Kapolres Ciamis, AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi, mengatakan sebanyak empat saksi telah diperiksa dari lokasi sususr sungai. Wahyu menyebut, kegiatan susur sungai yang dilakukan siswa bukan bagian dari kegiatan pramuka melaikan pihak sekolah.
"Kegiatan susur sungai dilakukan dari madrasah bukan dari kwartir (Pramuka). Mereka turun ke sungai untuk membersihkan sampah," ujarnya, Sabtu, 16 Oktober 2021.
Baca: Polisi Selidiki Insiden Susur Sungai Maut di Ciamis
Dia menyebut, jumlah peserta susur sungai 150 orang. Para siswa harus melintasi Sungai Cileuer untuk kemabli ke madrasah.
"Para siswa itu menyebrang secara bersama-sama dengan saling bergandengan tangan dari arah barat ke timur," katanya.
Ia menerangkan, berdasarkan olah TKP kedalaman sungai Cileueur, tempat penyebrangan maksimal 70 sentimeter, terdapat banyak batu dan arus sungai relatif tenang. Namun, di sungai itu terdapat muara di arah selatan kedalaman air mencapai dua meter.
Insiden Susur Sungai Diduga Bermula dari Terpeleset
Namun ketika para siswa menyeberang aliran sungai, diperkirakan beberapa orang terpeleset. Sehingga mereka saling menarik dan akhirnya sebagian siswa terbawa ke arah muara.
"Kejadian itu masih kemungkinan, karena kita masih menyelidiki dari 150 orang melakukan kegiatan ada 13 orang terpeleset dan hanyut ke muara hingga mereka terjebak di muara," jelasnya.
Dia menerangkan, dari 13 orang yang terpeleset, dua di antaranya berhasil diselematkan yakni satu siswa dan satu pembina. Tetapi 11 siswa lainnya ditemukan meninggal di muara tersebut.
Menurutnya, rombongan siswa MTs tersebut menyeberangi Sungai Cileueur dari arah barat menuju timur dengan alur sungai kedalaman sekitar 60 sentimeter. Dia melanjutkan, penyeberangan itu dilakukannya secara beruntun hingga saling berpegang tangan karena lebar sungai yang diseberangi sekitar 20 meter.
Baca: Basarnas Identifikasi Siswa Tewas saat Susur Sungai
Kondisi, arus sungai yang mereka seberangi kecil, tenang dan dangkal dengan kedalaman 60 sentimeter. Tapi, kata dia, diperkirakan saat menyeberang ada peserta terpleset dan mereka menarik siswa lainnya.
"Aliran Sungai Cileueur, Leuwi ili memang dulu memiliki sejarah atau cerita nama Cileueur banyak ditemukan batu yang licin atau diinjak bisa membuat terpeleset dan Leuwi Ili, karena dulu ada warga yang bernama ili meninggal dunia tenggelam di leuwi tersebut," paparnya.
Sebelumnya, tim SAR gabungan menemukan 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kabupaten Ciamis, meninggal setelah tenggelam di Sungai Cileueur, Leuwi ili, Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Jumat, 15 Oktober 2021, pukul 17.20 WIB. Kegiatan susur sungai yang lakukan mereka menimbulkan musibah. (Kristiadi)
Ciamis: Polres Cimahi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi kegiatan
susur sungai di Sungai Cileueur, Leuwi Ili, Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kegiatan itu mengakibatkan 11 siswa MTs Harapan Baru meninggal.
Kapolres Ciamis, AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi, mengatakan sebanyak empat saksi telah diperiksa dari lokasi sususr sungai. Wahyu menyebut, kegiatan susur sungai yang dilakukan siswa bukan bagian dari kegiatan pramuka melaikan pihak sekolah.
"Kegiatan susur sungai dilakukan dari madrasah bukan dari kwartir (Pramuka). Mereka turun ke sungai untuk membersihkan sampah," ujarnya, Sabtu, 16 Oktober 2021.
Baca: Polisi Selidiki Insiden Susur Sungai Maut di Ciamis
Dia menyebut, jumlah peserta susur sungai 150 orang. Para siswa harus melintasi Sungai Cileuer untuk kemabli ke madrasah.
"Para siswa itu menyebrang secara bersama-sama dengan saling bergandengan tangan dari arah barat ke timur," katanya.
Ia menerangkan, berdasarkan olah TKP kedalaman sungai Cileueur, tempat penyebrangan maksimal 70 sentimeter, terdapat banyak batu dan arus sungai relatif tenang. Namun, di sungai itu terdapat muara di arah selatan kedalaman air mencapai dua meter.