medcom.id, Palu: Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, memamerkan berbagai instalasi sejarah Indonesia bertema "Warisan dan Diplomasi Budaya" pada Pekan Budaya Indonesia III dan Festival Pesona Palu Nomoni, di Palu, Sulawesi Tengah, 22-27 September 2017.
Pada pameran tersebut, terdapat jejak rempah bangsa maritim yang mengubah dunia. Perdagangan rempah antar daerah di Nusantara telah melahirkan jalur pelayaran antar pulau dan munculnya pelabuhan-pelabuhan. Hingga akhirnya melahirkan hubungan dagang dengan bangsa-bangsa di utara seperti di Tiongkok, India, dan Asia Barat.
Terdapat juga miniatur Candi Borobudur yang telah diserahkan kepada Wali Kota Palu, pada saat pembukaan Festival Palu Nomoni dan Pekan Budaya Indonesia III, pada 22 September 2017. Miniatur ini serupa dengan miniatur Candi Borobudur yang ada di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis.
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Nadjamuddin Ramly (Foto:Metrotvnews.com/Anindya Legia Putri)
Dijelaskan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Nadjamuddin Ramly, pameran ini bertujuan untuk menginformasikan dan mengenalkan masyarakat akan berbagai diplomasi melalui jalur kebudayaan, termasuk kegiatan-kegiatan diplomasi budaya yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan.
"Kita juga berharap agar anak sekolah kita bisa mengenal mengenai tahapan karya budaya kita itu seperti apa. Pameran ini adalah pembelajaran luar ruang yang harus diamati pelajar kita. Di sini ada narasi, penjelasan mengenai berbagai sejarah Indonesia. Dengan demikian, benda mati ini bisa hidup menjadi khasanah bangsa yang terus terjaga kelestariannya," ucap Nadjamuddin Ramly.
medcom.id, Palu: Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, memamerkan berbagai instalasi sejarah Indonesia bertema "Warisan dan Diplomasi Budaya" pada Pekan Budaya Indonesia III dan Festival Pesona Palu Nomoni, di Palu, Sulawesi Tengah, 22-27 September 2017.
Pada pameran tersebut, terdapat jejak rempah bangsa maritim yang mengubah dunia. Perdagangan rempah antar daerah di Nusantara telah melahirkan jalur pelayaran antar pulau dan munculnya pelabuhan-pelabuhan. Hingga akhirnya melahirkan hubungan dagang dengan bangsa-bangsa di utara seperti di Tiongkok, India, dan Asia Barat.
Terdapat juga miniatur Candi Borobudur yang telah diserahkan kepada Wali Kota Palu, pada saat pembukaan Festival Palu Nomoni dan Pekan Budaya Indonesia III, pada 22 September 2017. Miniatur ini serupa dengan miniatur Candi Borobudur yang ada di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis.
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Nadjamuddin Ramly (Foto:Metrotvnews.com/Anindya Legia Putri)
Dijelaskan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Nadjamuddin Ramly, pameran ini bertujuan untuk menginformasikan dan mengenalkan masyarakat akan berbagai diplomasi melalui jalur kebudayaan, termasuk kegiatan-kegiatan diplomasi budaya yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan.
"Kita juga berharap agar anak sekolah kita bisa mengenal mengenai tahapan karya budaya kita itu seperti apa. Pameran ini adalah pembelajaran luar ruang yang harus diamati pelajar kita. Di sini ada narasi, penjelasan mengenai berbagai sejarah Indonesia. Dengan demikian, benda mati ini bisa hidup menjadi khasanah bangsa yang terus terjaga kelestariannya," ucap Nadjamuddin Ramly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)