MI/Gabriel Langga Banyak babi di peternakan milik warga Sikka, NTT mati terserang virus flu babi dari Afrika.
MI/Gabriel Langga Banyak babi di peternakan milik warga Sikka, NTT mati terserang virus flu babi dari Afrika.

Ribuan Babi Mati, Peternak di Sikka Merugi

Media Indonesia.com • 18 Maret 2021 08:24
Sikka: Populasi babi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur berkurang sejak adanya virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang dimulai 2020. Jumlah ternak babi yang mati pada 2020 sejumlah 3.159 ekor, kemudian Januari-Maret 2021 ada 8.760 ekor mati.
 
Total sekitar 11.919 babi mati diduga terserang virus. Sehingga ditaksir kerugian peternak babi sebesar Rp47.676.000.000 dari 2020 sampai Maret 2021. Peternak babi di Nangarasong, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Hendrikus Raga, mengungkapkan sudah 34 babi miliknya mati.
 
"Saya tidak tahu ini virus muncul dari mana. Saya sudah jaga sanitasi kandang dan pakannya pun dimasak secara baik. Tetap saja mati satu per satu karena ASF ini," kata Hendrikus, Kamis, 18 Maret 2021.

Baca: Ditemukan Virus Flu Babi Jenis Baru (G4) di Tiongkok
 
Ia mengalami kerugian Rp130 juta akibat ternak babi mati diserang virus ASF. Dia menilai, kematian tersebut membuatnya kehilangan sumber pendapatan untuk kebutuhan ekonomi keluarga.
 
Ia berharap Pemkab Sikka melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan bisa mencari solusi bagi para peternak. Pasalnya, kerugian ekonomi yang ditinggalkan sangat besar.
 
"Saya harap ada bantuan ternak dari Pemkab Sikka kepada kami peternak yang sudah rugi besar ini," ungkap Hendrikus.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan