Sutikah melihat kondisi rumahnya tertutup tembok setinggi 2,5 meter di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Senin (7/3/2022). (MI/Jamaah)
Sutikah melihat kondisi rumahnya tertutup tembok setinggi 2,5 meter di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Senin (7/3/2022). (MI/Jamaah)

Sakit Hati, Akses Utama Rumah Tetangga Ditembok

Media Indonesia.com • 08 Maret 2022 08:33

Sutikah menceritakan selama ini tinggal bersama dua anaknya dan satu cucu di rumah sederhana tersebut. Pasca-penutupan itu, kini Sutikah bersama anaknya sudah meninggalkan rumah dengan kondisi memprihatinkan. 
 
Sementara Sunarsih saat ditemui awak media mengaku sengaja membangun tembok sejak dua pekan lalu. Menurutnya hal tersebut dilakukan lantaran Sutikah dinilai memiliki perilaku yang tidak baik dengan dirinya maupun para tetangga.
 
Sebelumnya, ujar Sunarsih, sempat terjadi perselisihan lantaran Sutikah menanam pohon di lokasi tersebut. 

"Sebelum saya bangun tembok itu saya tanami pohon kelapa. Saya selalu disalahkan karena tanaman itu dianggap meganggu genting Sunarsih. Padahal pohonnya tidak tinggi. Terus dia tanam pohon bambu di pojokan situ, saya ingatkan terus cek-cok," ungkap Sunarsih. 
 
Baca juga: Rimbo Kejahatan Kabupaten Pasaman Barat Longsor Lagi
 
Menurut Sunarsih selain persoalan itu, keluarga Sutikah juga dianggap kerap mengeluarkan kata-kata yang menyinggung dan menyakiti hati keluarga Sunarsih. Di antaranya seperti menyumpahi suami Sunarsih yang meninggal masuk neraka.
 
"Semula masih sabar, tapi lama-lama habis. Toh kami membangun tembok itu di tanah kami sendiri," tambahnya.
 
Sutinah menyadari selama ini Sutikah untuk keluar masuk melewati depan rumahnya yang bukan jalan. Namun pihaknya membiarkan saja untuk dilewati karena akses satu-satunya menuju rumah Sutikah tinggal bersama keluarga. 
 
"Karena enggak ada itikad baik, sudah cukup lama juga (cekcok)," ujarnya.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan