Solo: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Jawa Tengah, melakukan antisipasi kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan. Berkaca pada pengalaman tahun lalu, BPBD Solo mulai melakukan persiapan dropping air untuk sejumlah wilayah rawan kekeringan.
"Kita sudah menyiapkan sarana dan prasarananya. Kita siapkan peralatan mulai dari mobil tangki untuk dropping air. SDM kita juga disiagakan," beber Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto, di Solo, Senin, 1 Juli 2024.
Menurutnya, persiapan menghadapi musim kemarau panjang dan antisipasi kekeringan dilakukan berdasarkan surat edaran dari provinsi terkait menghadapi kemarau. Khususnya di wilayah Kota Solo saat ini mulai waspada. Diperkirakan pada Juli 2024 telah masuk musim kemarau.
Ia menambahkan, wilayah Kelurahan Mojosongo dan Kadipiro di Solo Utara termasuk paling awal terdampak kekeringan. Hal sama terjadi di sekitar Kelurahan Mojo di Solo bagian selatan.
"Solo alhamdulillah masih aman. Belum ada dropping air. Tapi tetap kita siapkan, khususnya Solo bagian utara dan selatan rawan kekeringan," imbuhnya.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, lanjut Nico, sejumlah wilayah di Solo utara dan selatan tersebut selalu mendapatkan droping air paling awal. Pasalnya, sumber air bersih warga berasal dari Sungai Bengawan Solo.
"Dropping air bersih di Kelurahan Mojo biasanya karena kualitas air baku Sungai Bengawan Solo tercemar. Pengalaman kemarin yang perlu diwaspadai daerah utara seperti Mojosongo, Kadipiro sama Joglo. Kita sempat dropping ke sana. Sebelah selatan di Mojo karena kualitas air Bengawan kurang baik," tuturnya.
Solo: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Jawa Tengah, melakukan antisipasi kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan. Berkaca pada pengalaman tahun lalu, BPBD Solo mulai melakukan persiapan
dropping air untuk sejumlah wilayah rawan kekeringan.
"Kita sudah menyiapkan sarana dan prasarananya. Kita siapkan peralatan mulai dari mobil tangki untuk
dropping air. SDM kita juga disiagakan," beber Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto, di Solo, Senin, 1 Juli 2024.
Menurutnya, persiapan menghadapi musim kemarau panjang dan antisipasi kekeringan dilakukan berdasarkan surat edaran dari provinsi terkait menghadapi kemarau. Khususnya di wilayah Kota Solo saat ini mulai waspada. Diperkirakan pada Juli 2024 telah masuk musim kemarau.
Ia menambahkan, wilayah Kelurahan Mojosongo dan Kadipiro di Solo Utara termasuk paling awal terdampak kekeringan. Hal sama terjadi di sekitar Kelurahan Mojo di Solo bagian selatan.
"Solo alhamdulillah masih aman. Belum ada
dropping air. Tapi tetap kita siapkan, khususnya Solo bagian utara dan selatan rawan kekeringan," imbuhnya.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, lanjut Nico, sejumlah wilayah di Solo utara dan selatan tersebut selalu mendapatkan droping air paling awal. Pasalnya, sumber air bersih warga berasal dari Sungai Bengawan Solo.
"
Dropping air bersih di
Kelurahan Mojo biasanya karena kualitas air baku Sungai Bengawan Solo tercemar. Pengalaman kemarin yang perlu diwaspadai daerah utara seperti Mojosongo, Kadipiro sama Joglo. Kita sempat
dropping ke sana. Sebelah selatan di Mojo karena kualitas air Bengawan kurang baik," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)