Salah satu telaga yang jadi sumber persediaan air sebagian masyarakat Gunungkidul. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim
Salah satu telaga yang jadi sumber persediaan air sebagian masyarakat Gunungkidul. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim

Kemarau Mulai Melanda Gunungkidul dan Disusul 3 Kabupaten Lain

Ahmad Mustaqim • 21 Juni 2024 10:54
Yogyakarta: Kabupaten Gunungkidul di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah mulai terdampak musim kemarau yang mulai terjadi jelang akhir Juni 2024. Sejumlah titik diperkirakan bakal meluas ke wilayah lain, bahkan tingkat kabupaten. 
 
"Sampai dengan dasarian tiga itu masih lembab basah, rendah memang curah hujannya, belum masuk kekeringan betul. BMKG memprediksi akhir Juni atau dasarian empat baru masuk kemarau," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, saat dihubungi Jumat, 21 Juni 2024. 
 
Baca: 25 Desa di Klaten Rawan Kekeringan Imbas Kemarau Panjang
 
Noviar mengungkapkan Kecamatan Gedangsari, Panggang, dan Tepus menjadi wilayah yang rawan kekeringan. Laporan BPBD setempat menyebut sebanyak tiga desa di Kecamatan Panggang dan Tepus telah meminta bantuan air bersih. 
 
"Kalau kabupaten lain kan (belum terdampak kekeringan karena) masih ada Selokan Mataram untuk cadangan air. Di sana juga masih aman kondisinya," jelasnya.

Wilayah yang dilintasi Selokan Mataram ini yakni Kabupaten Sleman. Air dari Selokan Mataram itu juga mengalir di kawasan sekitar. 
 
Noviar mengatakan wilayah yang menyusul kekeringan ini Kabupaten Bantul. Kawasan rawan kekeringan berada di daerah perbukitan maupun daratan rendah. 
 
"Nanti biasanya menyusul di Kabupaten Kulon Progo dan beberapa wilayah (kecamatan) di Kabupaten Sleman," ungkapnya. 
 
Noviar mengimbau masyarakat lebih hemat dalam penggunaan stok air. Ia menyebut dampak kekeringan tahun ini bisa lebih parah dibanding tahun lalu. Pihaknya menyiapkan skema bantuan air bersih apabila BPBD di daerah kehabisan anggaran. 
 
"Kami terus berkoordinasi, termasuk dengan BMKG untuk memperbarui informasi. Perkembangan akan terus kami perbarui," ujarnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan