Surabaya: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur terus meningkat hingga mencapai 3.638 kasus sejak awal 2024. Penyebaran DBD seiring tingginya intensitas hujan sejak Januari hingga Februari 2024.
"Upaya pencegahan penyebaran DBD sangat penting dilakukan, karena berdasarkan data situasi DBD Jatim dari bulan Januari hingga minggu ketiga Februari 2024, jumlah kasus DBD telah mencapai 3.638 orang," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, Selasa, 5 Maret 2024.
Adhy pun mengimbau masyarakat menggalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Termasuk melibatkan setiap keluarga untuk memberantas DBD melalui jumantik.
Kegiatan PSN dapat dilakukan dengan 3M Plus, yaitu menguras/membersihkan bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, tatakan dispenser. Yang kedua dengan menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA).
"Jika TPA tidak mungkin dikuras atau ditutup, maka bisa diberikan larvasida," ujarnya.
Selain itu menyingkirkan atau memanfaatkan serta mendaur ulang barang bekas seperti ban bekas, botol plastik, kaleng bekas. Kemudian paling penting adalah menghindari gigitan nyamuk.
"Bisa dengan menanam pohon pengusir nyamuk, memakai kelambu, antinyamuk serta memberikan larvasida. Memelihara ikan pemakan jentik, memasang ovitrap/larvitrap/mosquitotrap," terang dia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono menambahkan pihaknya terus berupaya mencegah dan mengendalikan penyebaran DBD di Jatim. Di antaranya menerbitkan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur sejak 29 November 2023 tentang Kewaspadaan dan Pengendalian DBD.
Dinkes Jatim juga telah membuat surat ke Dinkes kabupaten/kota tentang penatalaksanaan DBD, dan kewaspadaan kasus DBD untuk disampaikan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan daerah di Jatim. Ia meminta masyarakat yang anggota keluarganya mengalami demam tinggi mendadak, terus menerus, berlangsung 2-7 hari, agar segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
"Segera periksakan anggota keluarga yang memiliki gejala DBD. Semakin cepat pertolongan akan semakin baik," tandasnya.
Di sisi lain, eks Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyarankan agar masyarakat mendapatkan vaksinasi DBD.
Saat ini, vaksin demam berdarah tetravalen atau tetravalent dengue vaccine (TDV) memberikan perlindungan terhadap empat jenis virus dengue, mulai dari DENV1, DENV2, DENV3, hingga DENV4.
Vaksin ini mengandung virus dengue yang telah dilemahkan, sehingga tidak menyebabkan penyakit, melainkan dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi.
"Jadi, kunci dari pencegahan DBD adalah 3M Plus dan vaksinasi. Mari masyarakat melaksanakan 3M Plus dan Vaksinasi guna mewujudkan nol kematian akibat dengue," ucap Khofifah.
Surabaya: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur terus meningkat hingga mencapai 3.638 kasus sejak awal 2024.
Penyebaran DBD seiring tingginya intensitas hujan sejak Januari hingga Februari 2024.
"Upaya pencegahan penyebaran DBD sangat penting dilakukan, karena berdasarkan data situasi DBD Jatim dari bulan Januari hingga minggu ketiga Februari 2024, jumlah kasus DBD telah mencapai 3.638 orang," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, Selasa, 5 Maret 2024.
Adhy pun mengimbau masyarakat menggalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Termasuk melibatkan setiap keluarga untuk memberantas DBD melalui jumantik.
Kegiatan PSN dapat dilakukan dengan 3M Plus, yaitu menguras/membersihkan bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, tatakan dispenser. Yang kedua dengan menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA).
"Jika TPA tidak mungkin dikuras atau ditutup, maka bisa diberikan larvasida," ujarnya.
Selain itu menyingkirkan atau memanfaatkan serta mendaur ulang barang bekas seperti ban bekas, botol plastik, kaleng bekas. Kemudian paling penting adalah menghindari gigitan nyamuk.
"Bisa dengan menanam pohon pengusir nyamuk, memakai kelambu, antinyamuk serta memberikan larvasida. Memelihara ikan pemakan jentik, memasang ovitrap/larvitrap/mosquitotrap," terang dia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono menambahkan pihaknya terus berupaya mencegah dan
mengendalikan penyebaran DBD di Jatim. Di antaranya menerbitkan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur sejak 29 November 2023 tentang Kewaspadaan dan Pengendalian DBD.
Dinkes Jatim juga telah membuat surat ke Dinkes kabupaten/kota tentang penatalaksanaan DBD, dan kewaspadaan kasus DBD untuk disampaikan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan daerah di Jatim. Ia meminta masyarakat yang anggota keluarganya mengalami demam tinggi mendadak, terus menerus, berlangsung 2-7 hari, agar segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
"Segera periksakan anggota keluarga yang memiliki gejala DBD. Semakin cepat pertolongan akan semakin baik," tandasnya.
Di sisi lain, eks Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyarankan agar masyarakat mendapatkan vaksinasi DBD.
Saat ini, vaksin demam berdarah tetravalen atau tetravalent dengue vaccine (TDV) memberikan perlindungan terhadap empat
jenis virus dengue, mulai dari DENV1, DENV2, DENV3, hingga DENV4.
Vaksin ini mengandung virus dengue yang telah dilemahkan, sehingga tidak menyebabkan penyakit, melainkan dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi.
"Jadi, kunci dari pencegahan DBD adalah 3M Plus dan vaksinasi. Mari masyarakat melaksanakan 3M Plus dan Vaksinasi guna mewujudkan nol kematian akibat dengue," ucap Khofifah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)