Mardini mengatakan tim ICRC di Sudan melaporkan pengungsi yang datang dengan membawa pakaian di punggung mereka. Banyak yang tetap tinggal di tepi sungai daripada pergi ke kamp-kamp yang dikelola PBB, karena mereka berharap menemukan anggota keluarga yang menyeberang mengejar mereka.
"Kantor kami di Addis Ababa telah menerima lebih dari 5.000 permintaan dari orang-orang di seluruh dunia yang mencari bantuan untuk menghubungi anggota keluarga mereka di Tigray," kata Mardini.
Perdana Menteri Ethiopia Abiy mengklaim kemenangan pekan lalu atas Tigray People’s Liberation Front (TPLF) setelah pasukan federal merebut kota Mekelle pada akhir pekan sebelumnya.
Namun, para pemimpin TPLF telah membangun kekuatan di pegunungan yang mengelilingi wilayah tersebut sebagai bagian dari strategi gerilya.
Pemerintah Abiy menganggap pemerintah daerah Tigray yang dipimpin TPLF tidak sah. Pemerintah daerah mengadakan pemilihan pada bulan September yang menyimpang dari keputusan federal untuk menunda pemilihan.
Pemerintah daerah Tigray mendominasi koalisi yang berkuasa di Ethiopia selama lebih dari 25 tahun sebelum Abiy mengambil alih kekuasaan pada 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News