Sumber mengatakan kepada CNN, beberapa anggota parlemen telah diberi pengarahan selama beberapa bulan terakhir terkait intelijen baru, tentang transfer teknologi rudal balistik antara Arab Saudi dan Tiongkok.

Tiongkok juga mengembangan rudal hipersonik. Foto: AFP
Pemerintahan Biden disebut tengah bersiap untuk memberikan sanksi kepada beberapa organisasi yang terlibat dalam transfer tersebut. Meskipun, beberapa di Capitol Hill khawatir Gedung Putih tidak mau memaksakan konsekuensi signifikan pada pemerintah Saudi atas tindakannya.
Mengingat keadaan negosiasi saat ini dengan Iran, program rudal Saudi dinilai dapat membuat masalah yang sudah pelik menjadi lebih sulit.
“Program rudal Arab Saudi yang kuat akan memperkenalkan tantangan baru untuk membatasi program rudal lainnya di kawasan itu. Sebagai contoh, rudal Iran, yang menjadi perhatian utama AS, akan lebih sulit dibatasi di masa depan tanpa kendala paralel pada program Saudi yang tengah berkembang,” ucap Panda kepada CNN.
Gambar satelit baru yang diperoleh CNN menunjukkan, Arab Saudi sudah membuat rudal balistik di situs yang sebelumnya dibangun dengan bantuan Tiongkok. Para ahli yang menganalisis foto dan sumber mengonfirmasi bahwa itu mencerminkan kemajuan yang konsisten dengan penilaian intelijen AS terbaru.
Foto satelit yang diambil oleh Planet, sebuah perusahaan pencitraan komersial, antara 26 Oktober dan 9 November menunjukkan operasi pembakaran terjadi di fasilitas dekat Dawadmi, Arab Saudi. Menurut para peneliti MIIS, ini adalah “yang pertama bukti yang jelas bahwa fasilitas tersebut beroperasi untuk memproduksi rudal.”
“Bukti kuncinya adalah bahwa fasilitas tersebut mengoperasikan ‘lubang pembakaran’ untuk membuang sisa propelan padat dari produksi rudal balistik,” pungkas Lewis.
“Melempar motor roket menghasilkan sisa propelan, yang merupakan bahaya ledakan. Fasilitas produksi rudal propelan padat seringkali memiliki lubang pembakaran dimana sisa propelan dapat dibuang dengan cara dibakar. Oleh karena itu, operasi pembakaran merupakan tanda yang kuat bahwa fasilitas tersebut secara aktif mengeluarkan motor roket padat,” tambahnya.
Namun, sedikit informasi terkait rudal balistik yang tengah dibangun Saudi di situs ini, termasuk detail penting seperti jangkauan dan muatan.
Menurut Lewis, mengingat fasilitas tersebut dibangun dengan bantuan Tiongkok dan penilaian intelijen baru yang menunjukkan Arab Saudi baru-baru ini membeli teknologi rudal balistik sensitif dari Tiongkok. Terdapat kemungkinan bahwa rudal yang diproduksi di sana adalah desain Tiongkok.
Disamping itu, Lewis menjelaskan, terdapat juga bukti bahwa Arab Saudi telah meminta bantuan negara lain untuk mengembangkan program rudal balistik dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga, sulit untuk mengidentifikasi dengan tepat sistem senjata mana yang tengah dibangun. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News