Pejabat Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Fakhrizadeh dan menjanjikan pembalasan. Garda Revolusi Iran (IRGC) memperingatkan tentang "balas dendam dan hukuman berat".
AS dan Israel adalah sekutu yang kuat dan pemerintahan Trump telah mendukung kebijakan Israel di wilayah tersebut di masa lalu. Keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir utama dengan Iran juga meningkatkan ketegangan dalam beberapa tahun terakhir.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengunjungi Israel kurang dari dua minggu sebelum kematian Fahkrizadeh. Israel belum mengonfirmasi apakah mereka bertanggung jawab atas pembunuhan Fahrkrizadeh.
Kematian ilmuwan dan reaksi para pemimpin Iran tampaknya telah memperburuk perpecahan politik yang sudah ada sebelumnya di rezim tersebut. Secara khusus, ketidakstabilan di IRGC dipandang sebagai ancaman potensial bagi Israel ketika kelompok tersebut berusaha untuk mencapai tujuannya sendiri di tengah lanskap politik yang berpotensi berubah.
Dewan Keamanan Nasional Israel memperingatkan pada Jumat bahwa warga negara dan fasilitas di luar negeri dapat berisiko menyusul pembunuhan Fakhrizadeh dan niat yang dinyatakan Iran.
“Mengingat ancaman baru-baru ini dari unsur-unsur Iran dan dalam terang keterlibatan unsur-unsur Iran di masa lalu dalam serangan teroris di berbagai negara, ada kekhawatiran bahwa Iran akan mencoba bertindak dengan cara ini terhadap sasaran Israel," kata dewan itu dalam sebuah pernyataan.
"Ada kemungkinan bahwa bagian dari gelombang teror saat ini akan mencapai target yang diidentifikasi dengan Israel atau (dengan) komunitas Yahudi. Menyebut sinagog, restoran Kosher, dan museum Yahudi sebagai target potensial,” pungkas Dewan Keamanan Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News