Teheran: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dikabarkan telah mengalihkan kekuasaannya kepada putranya Mojtaba Khamenei. Masalah kesehatan menjadi alasannya.
Media Amerika Serikat (AS) Newsweek melaporkan pada Sabtu 5 Desember 2020 yang mengutip seorang jurnalis Iran, mengatakan bahwa pemimpin tertinggi membutuhkan bantuan medis segera.
Sebelumnya Jurnalis Iranian Momahad Ahwaze telah mengklaim di Twitter bahwa Khamenei telah mengalihkan kekuasaannya kepada putranya karena kekhawatiran tentang kesehatannya yang memburuk.
Menulis dalam bahasa Arab, Ahwaze mengatakan Khamenei telah menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Mojtaba Khamenei.
"Presiden Iran Hassan Rouhani dijadwalkan bertemu pada Jumat dengan Pemimpin Iran Khamenei, pertemuan antara (Khamenei) dan Presiden Rouhani dibatalkan karena memburuknya kondisi kesehatan Khamenei," tulis Ahwaze, yang dikutip Newsweek, Senin 7 Desember 2020.
Ahwaze mengatakan bahwa penyebab sakitnya pemimpin tertinggi tidak diketahui. Namun pernyataan seorang pejabat senior Iran di lingkungan Khamenei menyebutkan, pemimpin tertinggi Iran itu menderita kanker prostat. Ahwaze mengklaim kondisi Khamenei memburuk dalam semalam.
Namun semua klaim tersebut belum bisa dikonfirmasi. Ahwaze, yang diikuti secara luas di Twitter, awal tahun ini membantu mengungkap sejauh mana wabah covid-19 Iran, bahkan ketika pihak berwenang mencoba meremehkannya.
Newsweek juga menyebutkan laporan yang belum terkonfirmasi bahwa Khamenei akan mengundurkan diri di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Terutama setelah pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 27 November.
Pemimpin politik dan agama itu telah menunjukkan tanda-tanda penyakit di masa lalu dan dikabarkan menderita kanker prostat. Tetapi juga sangat tidak biasa bagi pemimpin tertinggi untuk mentransfer kekuasaan dengan cara ini.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan