Sementara Bennett berasal dari Yamina, sebuah partai sayap kanan. Seperti Netanyahu, dia adalah seorang rasis yang matang sepenuhnya. Dia bahkan tidak mendukung solusi dua negara untuk Palestina dan partai politiknya melihat orang Palestina -,semua orang Palestina,- sebagai musuh.
Bennett tercatat sebagai pendukung pembunuhan warga Palestina yang ditawan. Mantan perwira Angkatan Pertahanan Israel itu mengatakan: "Saya telah membunuh banyak orang Arab dalam hidup saya dan tidak ada masalah dengan itu.”
Orang nomor dua dalam Partai Yamina, Ayelet Shaked, telah menyerukan genosida terhadap warga Palestina. Dia memposting di Facebook mengatakan "seluruh rakyat Palestina adalah musuh" dan membenarkan penghancurannya, "termasuk orang tua dan wanitanya, kota dan desanya, properti dan infrastrukturnya."
Shaked juga menyerukan pembantaian ibu-ibu Palestina yang melahirkan “ular-ular kecil.”
Sehari setelah posting Facebook Shaked, remaja Palestina Muhammad Abu Khudair diculik dan dibakar hidup-hidup oleh enam pemuda Yahudi Israel.
Di negara yang menghargai diri sendiri Bennett dan Shaked akan dipenjara karena menghasut kebencian ras dan kekerasan terhadap warga Palestina -,tetapi tidak,- mereka memimpin pemerintahan baru.
Terpilihnya Bennett seharusnya memberi sinyal kepada pemerintah Palestina, bahwa Palestina tidak akan pernah mendapatkan hak asasi manusia tanpa pertanggungjawaban serius atau sanksi yang diberlakukan terhadap Israel setelah 73 tahun rasisme, apartheid, dan kebrutalan tak terkendali terhadap warga Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News