Atimah: Serbuan Amerika Serikat (AS) ke sebuah rumah kecil pada 3 Februari lalu di perbatasan Suriah dengan Turki membuat ISIS kehilangan pemimpinnya.
Muhammad Al Mawla, panggilan Abu Ibrahim Al Hashimi al-Quraishi, melancarkan aksi dengan jauh lebih tersembunyi dibandingkan pendahulunya, Abu Bakr al-Baghdadi.
Belum diketahui penerus jabatan pemimpin ISIS. Pakar menyebut sejumlah prediksi tokoh sebagai pengganti posisi tersebut, seperti juru bicara ISIS Abu Hamza Al Quraishi. Sosok tersebut yang mengumumkan pengganti Al Baghdadi pada 2019 setelah terbunuh dalam serangan AS.
ISIS membutuhkan pemimpin yang dianggap kredibel atau ‘Khalifah’. Kriteria tersebut meliputi kesehatan yang baik, pengetahuan agama yang kuat, dan yang paling penting yakni garis keturunan Quraisy. Abu Ibrahim dapat dikatakan hanya memenuhi satu kriteria.
“Dia kehilangan anggota badan, yakni satu kaki yang diamputasi. Jadi, secara teknis, dia tidak memiliki kebugaran fisik untuk menjadi seorang Khalifah,” kata Aymenn Al Tamimi, peneliti di Program Ekstremisme Universitas George Washington, dilansir dari The National News, Jumat, 11 Februari 2022.
Garis keturunan Al Mawla ke Quraisy juga dipertanyakan. Seperti yang ditunjukkan oleh nama belakangnya, dia adalah keturunan Al Mawla, suku berbahasa Turkmenistan di Irak.
“Suku Al Mawla berasal dari Arab, meskipun banyak dari mereka memiliki identitas Turkmenistan,” sebut Al Tamimi.
“(Abu Ibrahim) juga menggunakan identitas Turkmenistan karena salah satu nama aliasnya adalah Qardash, yang berarti saudara dalam bahasa Turki. Jadi dia adalah orang Turkmenistan dan Arab,” kata Al Tamimi.
“Biasanya, sebuah kelompok bernama Ahl Al-Hall wa al-Aqd (berarti orang-orang yang dapat memutuskan dan mengikat) memilih seorang pemimpin dan mengucapkan janji setia kepadanya sebelum, pengikut ISIS melakukan hal yang sama di masjid-masjid,” jelasnya..
Tapi tindakan sembunyi-sembunyi Abu Ibrahim membuat pencalonannya oleh Ahl Al-Hall wa al-Aqd cukup kontroversial.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan