Seorang korban terluka dipapah oleh prajurit dari lokasi ledakan. Foto: AFP
Seorang korban terluka dipapah oleh prajurit dari lokasi ledakan. Foto: AFP

Presiden Guinea Khatulistiwa Salahkan Petani Terkait Ledakan Gudang Militer

Yogi Bayu Aji • 09 Maret 2021 06:59
Malabo: Korban tewas akibat ledakan tak disengaja yang mengguncang gudang militer di Guinea Khatulistiwa dan daerah sekitarnya meningkat tajam pada Senin 8 Maret 2021. Presiden salahkan petani.
 
Ledakan pada hari Minggu, yang disebabkan stok amunisi dan bahan peledak di kamp di pusat ekonomi negara itu, Bata, menghancurkan bangunan di kompleks tersebut dan rumah-rumah di daerah pemukiman sekitarnya.
 
"Saat ini kami menyayangkan 98 orang tewas dan 615 luka-luka," tulis Wakil Presiden Teodoro Nguema Obiang Mangue di akun Twitter-nya, seperti dikutip AFP, Selasa 9 Maret 2021.
 
Korban sebelumnya yang dilaporkan oleh televisi pemerintah dilaporkan mencapai 30 tewas dan 600 luka-luka.

Televisi pemerintah telah menayangkan gambar-gambar yang mirip dengan zona perang, di mana para pekerja penyelamat dan warga sipil berjuang untuk mengeluarkan mayat dari reruntuhan yang berasap.
 
Sebanyak tiga anak kecil dibawa hidup-hidup dan dibawa ke rumah sakit. Di sebuah rumah sakit di Bata, banyak yang terluka, sebagian di lantai, mendapat pertolongan pertama.
 
Serangkaian empat ledakan besar terjadi pada sore hari pada Minggu, menghantam pangkalan militer Nkoa Ntoma. Tempat ini menampung pasukan khusus dan polisi serta keluarga mereka, serta rumah-rumah di dekatnya.
 
Presiden Teodoro Obiang Nguema, yang telah memerintah negara kecil Afrika tengah itu selama 42 tahun, menyalahkan kecelakaan itu karena pembakaran tunggul oleh petani lokal dan pengawasan ‘lalai’ dari depot amunisi kamp.
 
"Paman saya, yang merupakan petugas di kamp, baru saja menelepon untuk mengatakan bahwa pagi ini dia menemukan mayat lima anggota keluarganya, yang terbakar total," kata seorang warga Bata, yang tidak mau disebutkan namanya, kepada AFP.
 
Warga lainnya, Teodoro Nguema, mengatakan kepada AFP melalui telepon, "Kami belum tidur sepanjang malam. Rumah-rumah terbakar sepanjang malam dan kami terus mendengar ledakan kecil”.
 
Halaman Selanjutnya
"Siapa pun yang tinggal dalam…
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan