"Siapa pun yang tinggal dalam radius dua hingga empat kilometer dari ledakan tersebut tidak dapat kembali ke rumah,” tutur Nguema.
Korban kelalaian
Dalam keterangannya, Obiang mengatakan, "Kota Bata menjadi korban kelalaian tim yang bertugas menjaga simpanan dinamit, bahan peledak, dan amunisi."“Amunisi itu terbakar karena bara api yang disebabkan oleh pembakaran tunggul di ladang oleh petani, yang akhirnya menyebabkan serangkaian ledakan,” tutur Presiden Obiang.
Kementerian pertahanan mengatakan, ledakan yang disebabkan oleh amunisi kaliber berat menyebabkan "gelombang kejut yang benar-benar menghancurkan banyak rumah di dekatnya".
Satu-satunya negara berbahasa Spanyol di sub-Sahara Afrika, Guinea Khatulistiwa adalah salah satu negara paling tertutup di benua itu.
Penguasanya Obiang adalah presiden penguasa terlama di dunia dan sering dituduh oleh kelompok hak asasi manusia melakukan pelanggaran.
Pada 1979, dia menggulingkan pamannya Francisco Macias Nguema, yang telah memerintah negara itu sejak kemerdekaan dari Spanyol pada 1968, dan membuatnya ditembak oleh regu tembak.
Anak laki-laki presiden saat ini adalah wakil presiden yang bertanggung jawab atas pertahanan dan keamanan. Pada Minggu, dia muncul dalam rekaman televisi di tempat kejadian sedang memeriksa kerusakan, ditemani oleh pengawalnya dari Israel.
Teodorin, begitu ia dikenal, semakin dipandang sebagai penerus yang ditunjuk oleh presiden yang berkuasa di negara berpenduduk 1,4 juta itu. Sebagian besar penduduk Guinea Khatulistiwa, hidup dalam kemiskinan meskipun negara itu kaya minyak dan gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
