Rentetan ledakan terjadi di sebuah pangkalan militer di kota Bata. Otoritas Guinea Khatulistiwa menduga ledakan berasal dari dinamit yang disimpan dekat tumpukan jerami yang dibakar petani.
Baca: Ledakan Tak Disengaja Tewaskan 17 Orang di Guinea Khatulistiwa
Angka korban tewas melonjak drastis usai petugas menelusuri reruntuhan bangunan di lokasi kejadian pada Senin kemarin. Dalam pencarian, petugas menemukan tiga anak-anak dalam kondisi hidup dan langsung membawa mereka ke rumah sakit.
Hampir semua bangunan dan rumah di kota Bata mengalami "kerusakan parah" akibat ledakan, ucap Presiden Teodoro Obiang Nguema.
"Ledakan diakibatkan keteledoran sebuah unit yang dipercaya untuk melindungi pasokan dinamit dan bahan peledak," ujar Nguema, dikutip dari laman BBC pada Selasa, 9 Maret 2021.
Ia mengatakan ledakan di pangkalan militer Nkoantoma dipicu aktivitas petani yang sedang membersihkan ladang dengan membakarnya. Api itu kemudian menyambar pasokan dinamit yang tersimpan tak jauh dari ladang.
Nguema meminta komunitas internasional untuk menyalurkan bantuan ke Guinea Khatulistiwa, negara di wilayah pusat Afrika.
Twitter, Kementerian Kesehatan Guinea Khatulistiwa meminta para relawan untuk bersama-sama menolong korban di Rumah Sakit Wilayah Bata. Kemenkes juga meminta warga untuk mendonorkan darah karena tingginya jumlah korban luka.
Beberapa rumah sakit lokal mengaku kewalahan menerima gelombang pasien. Saluran televisi TVGE memperlihatkan sejumlah korban luka yang terpaksa dibaringkan di lantai rumah sakit karena sudah tidak ada lagi ranjang tersisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News