Khamenei berjanji untuk melanjutkan pekerjaan Mohsen Fakhrizadeh, yang diyakini oleh pemerintah Barat dan Israel sebagai arsitek program rahasia Iran untuk membuat senjata.
Pembunuhan Jumat itu dapat mempersulit upaya apa pun oleh Presiden terpilih Joe Biden untuk menghidupkan kembali negosiasi kesepakatan nuklir. Trump menarik Washington keluar dari pakta nuklir internasional 2015 yang disepakati antara Teheran dan negara-negara besar.
Baca: Iran Janjikan PM Israel Respons Keras atas Kematian Fakhrizadeh.
Khamenei, yang merupakan otoritas tertinggi Iran dan yang bersikeras negara itu tidak pernah mengembangkan senjata nuklir mengatakan, di Twitter bahwa para pejabat Iran harus “mengejar pelaku kejahatan ini dan menghukum para pelakunya dan mereka yang memerintahkannya".
Dia menyebut Fakhrizadeh sebagai "ilmuwan nuklir dan pertahanan bergengsi" dan mengatakan bahwa dia "menjadi martir oleh tangan penjahat dan tentara bayaran yang kejam".
"Ilmuwan yang tak tertandingi ini memberikan hidupnya yang berharga dan berharga kepada Tuhan karena upaya ilmiahnya yang besar dan langgeng, dan hadiah tertinggi kemartiran adalah pahala ilahi," tambah Khamenei, seperti dikutip dari AFP, Senin 30 November 2020.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada pertemuan kabinet yang disiarkan televisi pada Sabtu bahwa Iran akan menanggapi ‘pada waktu yang tepat’.
"Sekali lagi, tangan jahat Kesombongan Global dan tentara bayaran Zionis berlumuran darah seorang putra Iran," kata Khamenei, menggunakan istilah yang digunakan pejabat untuk menyebut Israel.
Kedubes Israel siaga
Saluran berita Israel N12 mengatakan, Kedutaan Besar Israel telah berada dalam siaga tinggi setelah ancaman pembalasan Iran.Israel menolak mengomentari pembunuhan Fakhrizadeh dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan kementerian tidak mengomentari keamanan terkait misi di luar negeri.
Gedung Putih, Pentagon, Kementerian Luar Negeri AS dan CIA juga menolak mengomentari pembunuhan itu, begitu pula tim transisi Biden. Biden mulai menjabat pada 20 Januari.
"Apakah Iran tergoda untuk membalas dendam atau apakah menahan diri, itu akan membuat Biden sulit untuk kembali ke perjanjian nuklir," tulis Amos Yadlin, mantan kepala intelijen militer Israel dan Direktur Institute for National Security Studies di Israel.
Sementara Kementerian Pertahanan Iran menyebyt Fakhrizadeh ‘menjadi martir’ setelah terluka parah ketika penyerang menargetkan mobilnya. Pelaku penyerangan terlibat dalam baku tembak dengan pengawalnya di luar Ibu Kota Teheran pada Jumat 27 November 202.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa ilmuwan, yang mengepalai organisasi penelitian dan inovasinya, meninggal setelah petugas medis gagal menyelamatkannya.
Ingat nama itu
Jerman, salah satu penandatangan pakta nuklir, menyerukan agar semua pihak menahan diri agar tidak menggagalkan pembicaraan di masa depan."Jelas Iran akan membalas. Kapan dan bagaimana tergantung pada kepentingan nasional kita. Itu mungkin terjadi dalam beberapa hari atau minggu mendatang, tapi itu akan terjadi," ucap seorang pejabat senior Iran.
Dia menunjuk serangan rudal pembalasan Iran pada Januari di pangkalan Irak tempat pasukan AS ditempatkan, beberapa hari setelah serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani. Tidak ada tentara AS yang tewas dalam aksi tersebut.
“Status martir dari Fakhrizadeh akan mempercepat pekerjaan nuklir kami," kata Fereydoon Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran, yang selamat dari upaya pembunuhan pada 2010.
Setidaknya empat ilmuwan tewas antara 2010 dan 2012 dalam apa yang dikatakan Teheran sebagai program pembunuhan yang bertujuan menyabotase program energi nuklirnya. Iran selalu membantah mengejar senjata nuklir, dengan mengatakan tujuannya hanya untuk tujuan damai.
Fakhrizadeh diperkirakan memimpin apa yang diyakini Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) dan badan intelijen AS sebagai program senjata nuklir Iran.
Dia adalah satu-satunya ilmuwan Iran yang disebutkan dalam "penilaian akhir" IAEA 2015 atas pertanyaan terbuka tentang program nuklir Iran. Dikatakan dia mengawasi kegiatan "dalam mendukung kemungkinan dimensi militer untuk program nuklir (Iran)".
Fakhrizadeh juga menjadi tokoh sentral dalam presentasi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 2018 yang menuduh Iran terus mencari senjata nuklir. "Ingat nama itu, Fakhrizadeh," sebut Netanyahu saat itu.
Badan intelijen AS dan IAEA percaya Iran menghentikan program senjata terkoordinasi pada 2003. IAEA mengatakan tidak memiliki indikasi kredibel kegiatan di Iran yang relevan dengan pengembangan perangkat peledak nuklir setelah 2009.
Amerika Serikat mengerahkan kapal induk AS Nimitz dengan kapal yang menyertainya ke Teluk pada Rabu, tak lama sebelum pembunuhan itu. Tetapi seorang juru bicara Angkatan Laut AS mengatakan penempatan itu tidak terkait dengan ancaman khusus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News