"Tapi kalau senjata yang berkaitan dengan pertahanan, Iran tentu akan melakukan pembelian karena mereka melihat perkembangan persenjataan di kawasan Teluk Persia," kata dia kepada Medcom.id, Senin, 19 Oktober 2020.
"Saya kira, mereka akan terbuka untuk update persenjataan pertahanan Iran," imbuhnya.
Baca: Iran Tak Akan Beli Senjata Meski Embargo DK PBB Berakhir.
Menurut dia, Rusia dan Tiongkok siap menjadi pemasok senjata pertahanan Iran. Padahal, Amerika Serikat mengancam akan memberikan sanksi apabila ada negara yang menjual persenjataan mereka ke Iran.
Namun, imbuh Yon, sepertinya ancaman AS akan diabaikan jika Rusia dan Tiongkok memiliki kepentingan geopolitik dan ekonomi yang kuat dengan Iran. "Sanksi AS bisa jadi tidak berarti buat mereka," tuturnya.
Nasib Kesepakatan Nuklir
Sementara itu, nasib Kesepakatan Nuklir 2015 (JCPOA) juga akan tetap berlanjut jika Iran tetap berkomitmen terhadap perjanjian tersebut. Padahal, perjanjian ini sudah ditinggalkan oleh Amerika Serikat pada 2018 lalu.Uni Eropa, menginginkan agar Iran tetap berkomitmen pada kesepakatan yang sudah ada. Jika Teheran menarik diri, maka akan mengancam perdamaian karena tidak ada komitmen dari Iran.
"Idealnya tetap dipertahankan," ujar Yon.
"Asalkan Iran berkomitmen untuk tidak melakukan pengayaan persenjataan dalam kaitan nuklir," sambung dia.