Tetapi hingga saat ini waktu untuk mendapatkan vaksin itu masih belum pasti. Sementara sisa suntikan vaksin yang diperlukan akan segera berakhir.
Ketika negara-negara bersaing mendapatkan vaksin, Otoritas Palestina (PA) belum mengumumkan rencana yang jelas kepada publik tentang bagaimana niatnya untuk memvaksinasi penduduk Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Tetapi mereka telah mengajukan permohonan untuk program PBB yang akan menyediakan dan mendanai 20 persen dari total dosis yang dibutuhkan.
COVAX, sebuah inisiatif bersama dari Organisasi Kesehatan Dunia dan GAVI, sebuah organisasi vaksin internasional, bertujuan untuk mengirimkan dua miliar dosis berbagai vaksin virus korona di seluruh dunia hingga akhir 2021. Palestina termasuk di antara sekitar 90 pelamar untuk suntikan gratis.
“Kami akan mendapatkan 20 persen dari vaksin secara gratis, melalui COVAX. Kami telah menandatangani perjanjian dengan mereka, menjaminnya, dan semuanya beres," kata Menteri Kesehatan Otoritas Palestina Mai al-Kaila dalam wawancara dengan TV Palestina, seperti dikutip Times of Israel, Rabu 9 Desember 2020.
Tetapi banyak detail lain tentang tanggapan virus korona Palestina belum dipublikasikan. Hal tersebut dikarenakan vaksin pertama siap untuk tiba di Israel dalam beberapa hari dan minggu mendatang, menjanjikan diakhirinya fase akut dari pandemi hampir setahun.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu November lalu mengatakan, bahwa Israel telah menandatangani kesepakatan dengan Pfizer untuk membeli delapan juta dosis vaksin. Jumlah itu cukup untuk menginokulasi empat juta warga Israel. Israel juga telah menandatangani perjanjian dengan Moderna yang akan memberikan enam juta dosis yang cukup untuk tambahan tiga juta orang Israel.
Sementara itu, pandemi di Tepi Barat dan Gaza telah mencapai tingkat keparahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kedua wilayah Palestina telah memberlakukan penguncian parsial karena jumlah kasus telah melonjak ke rekor tertinggi, dengan 10.091 infeksi aktif di Gaza dan 14.894 di Tepi Barat.
Sekitar 36,3 persen dari tes virus korona warga menunjukkan kembali positif di Jalur Gaza pada Minggu. Ini memperlihatkan bahwa sejumlah besar kasus tidak terdeteksi.