Pengungsi Afghanistan berupaya keluar dari negara saat Taliban menguasai. Foto: AFP
Pengungsi Afghanistan berupaya keluar dari negara saat Taliban menguasai. Foto: AFP

Blokir Gelombang Pengungsi Afghanistan, Turki Perkuat Perbatasan

Fajar Nugraha • 23 Agustus 2021 11:02
Van: Warga Afghanistan yang berhasil melakukan perjalanan selama berminggu-minggu melalui Iran dengan berjalan kaki ke perbatasan Turki menghadapi tembok setinggi tiga meter, parit atau kawat berduri. Saat ini pihak berwenang Turki meningkatkan upaya untuk memblokir masuknya pengungsi ke negara itu.
 
Tindakan penguatan di perbatasan yang ditingkatkan di Turki, dimulai ketika Taliban mulai maju di Afghanistan dan mengambil alih Kabul pekan lalu. Turki saat telah menampung hampir 4 juta pengungsi Suriah dan merupakan pos pementasan bagi banyak migran yang mencoba mencapai Eropa.
 
Pihak berwenang berencana untuk menambah 64 kilometer lagi pada akhir tahun ke tembok perbatasan yang dimulai pada 2017. Parit, kawat dan patroli keamanan sepanjang waktu akan menutupi sisa perbatasan sepanjang 560 km.

Baca: Warga Afghanistan Berlomba Melarikan Diri dari Kabul.
 
"Kami ingin menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa perbatasan kami tidak dapat dilewati," kata Gubernur Provinsi Van, Mehmet Emin Bilmez.
 
"Harapan terbesar kami adalah tidak ada gelombang migran dari Afghanistan,” ujar Bilmez.
 
Turki bukan satu-satunya negara yang memasang penghalang. Tetangganya Yunani baru saja menyelesaikan pagar 40 km dan sistem pengawasan untuk mencegah migran yang masih berhasil memasuki Turki dan mencoba mencapai Uni Eropa.
 
Pihak berwenang mengatakan ada 182.000 migran Afghanistan yang terdaftar di Turki dan sekitar 120.000 yang tidak terdaftar. Presiden Tayyip Erdogan mendesak negara-negara Eropa untuk bertanggung jawab atas masuknya gelombang baru, memperingatkan bahwa Turki tidak berniat menjadi "unit penyimpanan migran Eropa".
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan