Arab Saudi tidak menunda vaksinasi covid-19 dengan AstraZeneca. Foto: AFP
Arab Saudi tidak menunda vaksinasi covid-19 dengan AstraZeneca. Foto: AFP

Arab Saudi Tidak Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Tegaskan Keamanannya

Fajar Nugraha • 15 Maret 2021 17:35
Riyadh: Kementerian Kesehatan Arab Saudi memastikan bahwa pihaknya tidak akan menangguhkan vaksinasi covid-19 menggunakan vaksin AstraZeneca-University of Oxford. Arab Saudi pastikan vaksin itu aman.
 
Vaksin covid-19 dari University of Oxford-AstraZeneca aman,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi Dr Mohammed Al Abdulaali  mengatakan, pada Minggu, 14 Maret 2021, seperti dikutip The National, Senin 15 Maret 2021.
 
Baca: AstraZeneca Tak Temukan Bukti Adanya Pembekuan Darah Akibat Vaksin Covid-19.

Penegasan dari Dr Abdulaali menyangkal desas-desus bahwa penggunaannya telah dihentikan di kerajaan. Komentarnya muncul setelah beberapa negara di Eropa menangguhkan penggunaan obat tersebut karena khawatir dapat menyebabkan pembekuan darah.
 
“Lebih dari 2,1 juta orang telah divaksinasi dengan beberapa obat yang disetujui di 500 pusat kesehatan di kerajaan itu,” imbuhnya.
 
Juga pada Minggu, AstraZeneca Plc mengatakan bahwa tinjauan datanya tidak menunjukkan bukti bahwa vaksin menyebabkan pembekuan darah.
 
"Peninjauan yang cermat terhadap semua data keamanan yang tersedia dari lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Uni Eropa dan Inggris dengan vaksin covid-19 AstraZeneca, tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia, dalam definisi apa pun. Ini berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, kelompok atau di negara tertentu,” pernyataan perusahaan itu.
 
Pihak berwenang di Irlandia, Denmark, Norwegia, Islandia, dan Belanda telah menangguhkan penggunaan vaksin karena masalah pembekuan. Sementara Austria berhenti menggunakan serangkaian suntikan AstraZeneca minggu lalu saat menyelidiki kematian akibat gangguan koagulasi atau pembekuan darah.
 
Dr Abdulaali mengatakan dia yakin penangguhan vaksin di Eropa adalah di luar kewaspadaan.
 

 
Arab Saudi mencatat 348 kasus baru virus korona pada Minggu sehingga total menjadi 382.407 kasus dan empat kematian baru.


Tiga kasus Norwegia

Sebanyak tiga petugas kesehatan di Norwegia yang baru-baru ini menerima vaksin AstraZeneca sedang dirawat di rumah sakit karena pendarahan, pembekuan darah. Otoritas kesehatan Norwegia pada Sabtu 13 Maret juga menambahkan, ketiga petugas menunjukkan jumlah trombosit darah yang rendah.
 
Baca: 3 Warga Norwegia Alami 'Gejala Tak Biasa' usai Disuntik Vaksin AstraZeneca.
 
Norwegia pada Kamis menghentikan peluncuran vaksin itu, menyusul langkah serupa oleh Denmark. Islandia kemudian mengikutinya.
 
"Kami tidak tahu apakah kasus tersebut terkait dengan vaksin," Sigurd Hortemo, seorang dokter senior di Badan Obat Norwegia mengatakan pada konferensi pers yang diadakan bersama dengan Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia.
 
Ketiga orang tersebut berusia di bawah 50 tahun. Regulator obat Eropa EMA akan menyelidiki tiga insiden tersebut, tambah Hortemo.
 
"Mereka memiliki gejala yang sangat tidak biasa: pendarahan, pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah," Steinar Madsen, Direktur Medis di Badan Obat Norwegia mengatakan kepada penyiar NRK.
 
"Mereka sakit parah. Kami menangani ini dengan sangat serius," katanya, menambahkan pihak berwenang telah menerima pemberitahuan tentang kasus tersebut pada Sabtu.
 
Eropa sedang berjuang untuk mempercepat peluncuran vaksin setelah penundaan pengiriman dari Pfizer dan AstraZeneca, bahkan ketika lonjakan kasus di tengah varian virus yang lebih menular telah memicu penguncian baru di negara-negara seperti Italia dan Prancis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan