AstraZeneca tegaskan vaksin covid-19 yang mereka rilis, tidak timbulkan pembekuan darah. Foto: AFP
AstraZeneca tegaskan vaksin covid-19 yang mereka rilis, tidak timbulkan pembekuan darah. Foto: AFP

AstraZeneca Tak Temukan Bukti Adanya Pembekuan Darah Akibat Vaksin Covid-19

Fajar Nugraha • 15 Maret 2021 15:23
London: AstraZeneca mengatakan pada Minggu 14 Maret, tinjauan data keamanan orang yang divaksinasi dengan vaksin covid-19 tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko pembekuan darah. Sebelumnya banyak negara di Eropa yang memutuskan untuk menunda penggunaan vaksin dari AstraZeneca ini.
 
Tinjauan AstraZeneca, yang mencakup lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Inggris dan Uni Eropa, dilakukan setelah otoritas kesehatan di beberapa negara menangguhkan penggunaan vaksinnya karena masalah pembekuan.
 
“Peninjauan yang cermat terhadap semua data keamanan yang tersedia lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Uni Eropa dan Inggris dengan Vaksin covid-19 AstraZeneca tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia. Ini termasuk dalam usia yang ditentukan, baik kelompok, jenis kelamin atau di negara tertentu," pernyataan perusahaan itu, seperti dikutip AFP, Senin 15 Maret 2021.

Pihak berwenang di Irlandia, Denmark, Norwegia, Islandia, dan Belanda telah menangguhkan penggunaan vaksin karena masalah pembekuan darah. Sementara Austria berhenti menggunakan serangkaian suntikan AstraZeneca minggu lalu saat menyelidiki kematian akibat gangguan koagulasi atau pembekuan darah.
 
"Sangat disesalkan bahwa ada negara-negara telah menghentikan vaksinasi dengan alasan 'kehati-hatian' seperti itu. Ini berisiko menimbulkan kerugian nyata pada tujuan memvaksinasi cukup banyak orang untuk memperlambat penyebaran virus, dan untuk mengakhiri pandemi," Peter English, mantan pejabat konsultan pengendalian penyakit di Inggris.
 
Badan regulator obat Eropa (EMA) sebelumnya mengatakan, tidak ada indikasi bahwa kejadian itu disebabkan oleh vaksinasi. Pandangan serupa juga dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat.
 
Sementara AstraZeneca mengatakan, sejauh ini 15 peristiwa trombosis vena dalam dan 22 peristiwa emboli paru telah dilaporkan. Ini merupakan keluhan serupa dengan vaksin covid-19 berlisensi lainnya.
 
“Perusahaan mengatakan pengujian tambahan telah dan sedang dilakukan oleh perusahaan dan otoritas kesehatan Eropa dan tidak ada tes ulang yang menunjukkan kekhawatiran. Laporan keamanan bulanan akan dipublikasikan di situs web EMA pada minggu berikutnya,” pernyataan AstraZeneca.
 
Vaksin AstraZeneca, yang dikembangkan bekerja sama dengan University of Oxford, telah diizinkan untuk digunakan di Uni Eropa dan banyak negara tetapi belum oleh regulator AS.
 
Pihak perusahaan sedang mempersiapkan untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat AS dan mengharapkan data dari uji coba Fase III AS akan tersedia dalam beberapa minggu mendatang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan