"Artikel palsu ini berbahasa Inggris sehingga tersebar di negara lain," ujarnya. "Saya berusaha keras untuk menyangkal apa yang ada di artikel itu karena itu mempengaruhi reputasi saya dan semua upaya yang saya lakukan untuk menjadi saya sekarang,” jelasnya.
Dalam wawancara dengan BBC Arabic, Elselehdar mengatakan bahwa dia menghadapi seksisme di setiap pendidikannya. Dia belajar di Akademi Arab untuk Sains, Teknologi & Transportasi Maritim di Alexandria pada saat mereka hanya menerima laki-laki. Dia melamar meskipun ada pembatasan dan hanya diterima setelah tinjauan hukum oleh Hosni Mubarak yang menjadi presiden saat itu.
Baca: Antrean Ratusan Kapal di Terusan Suez Sudah Sepenuhnya Terurai.
"Orang-orang di masyarakat kami masih tidak menerima gagasan tentang gadis-gadis yang bekerja di laut jauh dari keluarga mereka untuk waktu yang lama," ujarnya kepada BBC.
"Tetapi ketika Anda melakukan apa yang Anda sukai, Anda tidak perlu meminta persetujuan semua orang,” tegasnya.
Usai menyikapi berita bohong dalam sebuah video di akun Instagram-nya, Elselehdar mengatakan bahwa dia didorong oleh tanggapan tersebut, terlepas dari komentar yang dia terima.
"Pesan saya untuk para perempuan yang ingin berkecimpung di bidang maritim adalah memperjuangkan apa yang Anda sukai dan tidak membiarkan hal negatif memengaruhi Anda," ucap Elselehdar, yang juga memegang gelar Magister Administrasi Bisnis dari Cardiff Metropolitan University.
Organisasi Maritim Internasional mengatakan, perempuan hanya menyumbang dua persen dari pelaut dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News