Warga Yordania dihadapkan pada krisis air karena suhu memanas. Foto: Al-Jazeera.
Warga Yordania dihadapkan pada krisis air karena suhu memanas. Foto: Al-Jazeera.

Iklim Memanas, Warga Yordania Hadapi Krisis Air

Medcom • 03 November 2021 19:04

 
Ia mengeluh, “Tidak ada yang tahu apa yang harus ditanam lagi. Hasil tomatnya buruk, dan bawangnya sama. Setiap petani di Al Ghor nol.” Saat para pemimpin dunia bertemu di Skotlandia pada COP26, isu meningkatnya kelangkaan air pun menjadi agenda utama. 
 
Menurut Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Yordania adalah negara kedua yang paling langka air di dunia, dan tingkat air telah turun dalam beberapa tahun terakhir.

Strategi Air Nasional 2016-25 Kementerian Air dan Irigasi Yordania menyatakan, setiap orang di Yordania memiliki akses ke sekitar 61 liter (16 galon) per hari, dengan tambahan 65 liter (17 galon) per orang. Namun, hilang dikarenakan “kesenjangan fisik dan administratif”. 
 
Sebaliknya, rata-rata orang Amerika Serikat (AS) diketahui menggunakan lebih dari 350 liter (92,5 galon) air per hari. Warga Yordania menerima pasokan air dari pemerintah mulai dari dua kali seminggu hingga sekali dalam dua minggu, dengan air disimpan dalam tangki di atap atau di garasi untuk digunakan sampai pengiriman berikutnya.
 
Beberapa rumah tangga disebut terpaksa membeli tangki air tambahan dari perusahaan swasta, saat tangki air mereka kering. Namun, dengan banyaknya orang di kerajaan yang tidak mampu membeli tangki air, hal ini menyebabkan disparitas akses air antara “si kaya dan si miskin”.
 
Iklim Memanas, Warga Yordania Hadapi Krisis Air
Sebuah ladang milik penduduk di Deir Alla. Foto: Al-Jazeera
 
Seorang penduduk Deir Alla di Provinsi Balqa pun mengatakan, ia tidak menerima pasokan air selama sekitar empat bulan tahun ini. Ia menjelaskan, hal tersebut membuatnya  harus membeli empat tangki air seharga dua ratus ribu rupiah per tangki, dan ditambah biaya air. 
 
“Kami jijik. Kemarin, bibi saya harus mengambil satu tangki air dari saya hanya untuk minum. Dia tidak punya (uang) untuk membeli (tank tambahan),” ujarnya.
 
Insinyur arsitektur yang tinggal di Irbid di utara Yordania, Majidah Naser mengatakan, ia belum menerima air selama dua minggu, “Saya sudah mulai menggunakan koleksi air hujan saya.” 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan