Ilustrasi oleh Medcom.id.
Ilustrasi oleh Medcom.id.

Warga Tak Terima Keberadaan Anak Autisme, Ibunya Jadi Korban Pembakaran

Fajar Nugraha • 22 Juli 2022 19:04
Mexico City: Seorang aktivis Meksiko dan ibu dari seorang anak autisme meninggal setelah dibakar hidup-hidup. Insiden ini memicu protes, kecaman dan tuntutan keadilan.
 
“Luz Raquel Padilla, 35 tahun, disiram alkohol oleh tiga pria dan seorang wanita dan dibakar di sebuah taman di Zapopan di negara bagian Jalisco, kata Jaksa Luis Joaquin Mendez, mengutip saksi, seperti dikutip AFP, Jumat 22 Juli 2022.
 
Padilla, bagian dari kelompok hak pengasuh 'I take care of Mexico' meninggal di rumah sakit pada Selasa setelah menderita luka bakar pada 90 persen tubuhnya, menurut pihak berwenang.

“Kasus ini sedang diselidiki sebagai kemungkinan pembunuhan perempuan,” kata jaksa.
 
“Salah satu tetangga Padilla, Sergio Ismael "N," ditangkap karena menyebabkan cedera, membuat ancaman dan kejahatan terhadap martabat seseorang sehubungan dengan insiden sebelumnya,” kata Mendez.
 
Dia belum didakwa dengan pembunuhan perempuan untuk saat ini, dan menurut saksi tidak hadir pada saat serangan Sabtu 16 Juli 2022.
 
Padilla menuduh pria itu pada Mei lalu mengancam dan menulis grafiti dengan pesan termasuk "Aku akan membakarmu hidup-hidup" di dinding gedung tempat mereka tinggal.
 

 
"Berapa lama saya harus hidup dalam ketakutan bahwa sesuatu bisa terjadi pada saya dan keluarga saya," tulisnya.
 
Pada hari Kamis, jaksa mengajukan tuntutan terhadap tetangga sehubungan dengan ancaman tersebut.
 
Padilla juga mengeluh di media sosial tentang perilaku tetangganya, seperti mendengarkan musik keras, yang menurutnya memengaruhi kesehatan putranya.
 
Bertahun-tahun sebelumnya, dia juga pernah menjadi korban pelecehan oleh mantan pasangannya.

Justice for Luz

Puluhan wanita berdemonstrasi di depan kantor polisi Zapopan pada hari Kamis, menuduh pihak berwenang tidak bertindak dan tidak peduli.
 
"Keadilan untuk Luz dan keadilan untuk putranya!" tuntut Guadalupe Ortega, 62, anggota Jaringan Perempuan Pemberontak, sekelompok pengasuh bagi orang-orang dengan kebutuhan khusus.
 
“Pihak berwenang Meksiko perlu ‘lebih peka’ terhadap penderitaan perempuan seperti Padilla dan kerabat mereka yang berduka,” tambah Ortega.
 
"Kemarin semua orang hancur oleh rasa sakit kehilangan Luz dan gubernur (Jalisco) sedang merayakan ulang tahun," kata Ortega.
 

Norma Villanueva, seorang aktivis kelompok hak pengasuh, mengatakan tetangga Padilla tidak menerima putranya Bruno, yang menderita autisme.
 
"Masyarakat tidak memiliki toleransi, mereka tidak menerima anak berkebutuhan khusus. Biarkan keadilan ditegakkan untuk Luz dan anaknya," kata Villanueva kepada wartawan.
 
Teman dan keluarga, membawa bunga dan balon ungu, menemani peti mati Padilla selama upacara di mana imam menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap perempuan.
 
Di Meksiko, rata-rata 10 wanita dibunuh setiap hari, menurut angka resmi.
 
Banyak dari kasus-kasus ini memiliki ciri-ciri kekerasan berbasis gender.
 
"Kami mengutuk pembunuhan aktivis #care Luz Raquel Padilla di #Jalisco, serta segala bentuk kekerasan terhadap orang-orang yang membela hak asasi perempuan dan memerangi kekerasan berbasis gender," tulis UN Women Mexico di Twitter.
 
Kematian Padilla terjadi meskipun dia hidup di bawah perlindungan.
 
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan kasus itu mencerminkan "kehilangan nilai" yang "dipromosikan pada periode neoliberal," mengacu pada waktu sebelum dia menjabat.
 
"Ini adalah model yang tidak manusiawi yang menghasilkan kebencian, dendam, dan frustrasi," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan