Mexico City: Seorang aktivis Meksiko dan ibu dari seorang anak autisme meninggal setelah dibakar hidup-hidup. Insiden ini memicu protes, kecaman dan tuntutan keadilan.
“Luz Raquel Padilla, 35 tahun, disiram alkohol oleh tiga pria dan seorang wanita dan dibakar di sebuah taman di Zapopan di negara bagian Jalisco, kata Jaksa Luis Joaquin Mendez, mengutip saksi, seperti dikutip AFP, Jumat 22 Juli 2022.
Padilla, bagian dari kelompok hak pengasuh 'I take care of Mexico' meninggal di rumah sakit pada Selasa setelah menderita luka bakar pada 90 persen tubuhnya, menurut pihak berwenang.
“Kasus ini sedang diselidiki sebagai kemungkinan pembunuhan perempuan,” kata jaksa.
“Salah satu tetangga Padilla, Sergio Ismael "N," ditangkap karena menyebabkan cedera, membuat ancaman dan kejahatan terhadap martabat seseorang sehubungan dengan insiden sebelumnya,” kata Mendez.
Dia belum didakwa dengan pembunuhan perempuan untuk saat ini, dan menurut saksi tidak hadir pada saat serangan Sabtu 16 Juli 2022.
Padilla menuduh pria itu pada Mei lalu mengancam dan menulis grafiti dengan pesan termasuk "Aku akan membakarmu hidup-hidup" di dinding gedung tempat mereka tinggal.
“Luz Raquel Padilla, 35 tahun, disiram alkohol oleh tiga pria dan seorang wanita dan dibakar di sebuah taman di Zapopan di negara bagian Jalisco, kata Jaksa Luis Joaquin Mendez, mengutip saksi, seperti dikutip AFP, Jumat 22 Juli 2022.
Padilla, bagian dari kelompok hak pengasuh 'I take care of Mexico' meninggal di rumah sakit pada Selasa setelah menderita luka bakar pada 90 persen tubuhnya, menurut pihak berwenang.
“Kasus ini sedang diselidiki sebagai kemungkinan pembunuhan perempuan,” kata jaksa.
“Salah satu tetangga Padilla, Sergio Ismael "N," ditangkap karena menyebabkan cedera, membuat ancaman dan kejahatan terhadap martabat seseorang sehubungan dengan insiden sebelumnya,” kata Mendez.
Dia belum didakwa dengan pembunuhan perempuan untuk saat ini, dan menurut saksi tidak hadir pada saat serangan Sabtu 16 Juli 2022.
Padilla menuduh pria itu pada Mei lalu mengancam dan menulis grafiti dengan pesan termasuk "Aku akan membakarmu hidup-hidup" di dinding gedung tempat mereka tinggal.