Inggris mulai penelitian campur vaksin covid-19. Foto: AFP
Inggris mulai penelitian campur vaksin covid-19. Foto: AFP

Ilmuwan Inggris Coba-coba Campur Vaksin Covid-19, Berhasilkah?

Fajar Nugraha • 04 Februari 2021 16:11

 
Penelitian di Inggris dijadwalkan untuk berjalan 13 bulan dan juga akan menguji interval yang berbeda antara dosis, empat minggu dan 12 minggu.
 
Sebuah penelitian yang diterbitkan minggu ini pada vaksin Sputnik V buatan Rusia menunjukkan bahwa itu sekitar 91 persen efektif dalam mencegah covid-19. Beberapa ahli imunologi memuji fakta bahwa vaksin tersebut menggunakan dua suntikan yang sedikit berbeda, dibuat dengan teknologi yang mirip dengan milik AstraZeneca.

“Tetapi vaksin AstraZeneca dan Pfizer sangat berbeda sehingga sangat sulit untuk mengetahui apakah itu akan berhasil,” tutur profesor teknologi biomedis di University of Reading,  Alexander Edwards.
 
Matthew Snape, pemimpin studi baru di University of Oxford, yang membantu mengembangkan vaksin AstraZeneca, meminta sukarelawan Inggris di atas usia 50 untuk mendaftar. Para ilmuwan pun berharap dapat mendaftarkan lebih dari 800 orang.
 
“Jika vaksin dapat digunakan secara bergantian, ini akan sangat meningkatkan fleksibilitas pemberian vaksin," imbuh Snape dalam sebuah pernyataan.
 
"(Ini) dapat memberikan petunjuk tentang cara meningkatkan luasnya perlindungan terhadap varian baru virus,” sebutnya.
 
Dalam beberapa pekan terakhir, Inggris, Uni Eropa, dan banyak negara lain telah dilanda masalah pasokan vaksin. AstraZeneca mengatakan akan secara dramatis mengurangi jumlah dosis yang diharapkan yang dapat diberikan karena penundaan produksi dan Pfizer juga memperlambat pengiriman sementara meningkatkan pabriknya di Belgia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan