Seorang demonstran membawa gambar wajah George Floyd di Minneapolis, AS pada 9 Maret 2021. Foto: AFP
Seorang demonstran membawa gambar wajah George Floyd di Minneapolis, AS pada 9 Maret 2021. Foto: AFP

Bela Diri, Derek Chauvin Sebut George Floyd Bertingkah Mencurigakan

Marcheilla Ariesta • 01 April 2021 15:56
Minneapolis: Derek Chauvin, petugas kepolisian Amerika Serikat (AS) yang menyebabkan kematian George Floyd mengatakan kemungkinan pria kulit hitam itu 'melakukan tindak mencurigakan’. Dalam video pembelaan dirinya di persidangan, ia mengatakan Floyd pria bertubuh besar.
 
Video tersebut merupakan bagian dari tumpukan rekamanan dan kesaksian di persidangan pembunuhan yang dilakukan Chauvin. Semua rekaman dan video menunjukkan upaya Floyd memberikan uang palsu senilai USD20 di pasar lingkungan tersebut pada Mei 2020 lalu.
 
Kamera keamanan dalam toko memperlihatkan orang-orang memberikan jalan bagi petugas yang menarik Floyd dari mobilnya di bawah todongan senjata. Petugas mendorongnya agar masuk ke dalam mobil polisi.

Dalam rekaman, Floyd terlihat menggeliat dan berteriak bahwa dia merasa sesak. Kemudian petugas menjatuhkan dia di trotoar.
 
Setelah itu, Floyd akhirnya dibawa pergi oleh paramedis. Salah seorang saksi mata, Charles McMillian mengatakan mengenali Chauvin. Ia menegaskan tidak menghormati apapun tindakan Chauvin saat itu.
 
"Tapi itu hanya pendapat satu orang. Kita harus mengontrol orang ini karena dia (Floyd) pria yang cukup besar (tubuhnya). Dan dia sepertinya sedang melakukan sesuatu," bantah Chauvin membela diri, dilansir dari Sydney Morning Herald, Kamis, 1 April 2021.
 
Menurut hasil autopsi, Floyd memiliki tinggi 1,9 meter dengan berat 101 kilogram. Dari hasil tersebut, mereka juga menemukan fentanil dan metamfetamin dalam tubuhnya.
 
Sementara itu, menurut pengacara Chauvin, kliennya memiliki tinggi 1,7 meter dengan berat 63 kilogram.
 
Chauvin, 45, didakwa dengan pembunuhan terhadap Floyd yang berusia 46 tahun. Ia menekan leher Floyd selama 9 menit, 29 detik, saat pria kulit hitam itu ditelungkupkan di trotoar untuk diborgol. Ia bisa dipenjara hingga 40 tahun lamanya karena tuduhan tersebut.
 
Para saksi mata yang melihat Floyd terengah-engah meminta Chauvin untuk melepaskannya. Aksi Chauvin ini juga memicu protes kekerasan di seluruh dunia.
 

 
Dalam persidangan tersebut, pata hakim juga diperlihatkan video kamera tubuh polisi sekitar 20 menit dari mulai petugas mendekati kendaraan Floyd hingga ia dimasukkan ke dalam ambulans.
 
Dari kamera tubuh petugas polisi lainnya, Thomas Lane, Floyd sempat dimaki agar ia menunjukkan tangannya. Floyd yang paning mengucapkan maaf sambil menangis dan meminta agar jangan ditembak.
 
Lalu, saat disuruh masuk ke mobil polisi, Floyd berulang kali berteriak, "Aku bukan pria yang baik!" dan "Saya sesak!". Saat petugas mendorong tubuh bagian atas dan kemudian kakinya ke dalam mobil, dia menggeliat dan berteriak, “Tolong! Tolong! … Saya tidak bisa bernapas! ".
 
Mereka terlihat kesal ketika Floyd menguatkan dirinya ke mobil polisi dan melengkungkan tubuhnya ketika mencoba memasukkan tubuhnya ke sana. Namun, sempat terlihat ia mencoba keluar mobil polisi, namun petugas mencoba mendorongnya kembali
 
Kewalahan, mereka akhirnya menariknya keluar dan menjatuhkannya ke tanah. Di saat itu, Chauvin menahan Floyd dengan lututnya di leher pria tersebut sementara petugas lainnya menekan punggung Floyd dan memegangi kakinya.
 
Mereka menanyakan mengenai kemungkinan pria kulit hitam itu menggunakan narkoba. Lane terdengar mengatakan petugas menemukan 'pipa rumput' di mobil Floyd dan bertanya apakah ia menggunakan PCP karena mata pria itu gemetar dengan cepat.
 
Setelah itu, mereka menggulingkan Floyd ke sisi jalan lainnya dan mengatakan kemungkinan pria itu pingsan. Namun, begitu petugas lain memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan Floyd, ia mengatakan tidak merasakannya.
 
Pembela berpendapat bahwa Chauvin melakukan apa yang dilatihnya dan bahwa kematian Floyd bukan disebabkan oleh lutut petugas, seperti yang dikatakan jaksa, tetapi oleh penggunaan obat-obatan ilegal, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan adrenalin yang mengalir ke seluruh tubuhnya oleh Floyd.
 
Saksi lainnya, yang merupakan kasir Cup Foods, tempat Floyd dilaporkan menyerahkan uang palsu untuk sebungkus rokok mengatakan menyaksikan penangkapan Floyd di luar tokonya dengan rasa tidak percaya dan bersalah.
 
Christopher Martin, 19 tahun menuturkan jika ia tidak mengambil uang palsu dari Floyd, pria itu tidak perlu ditangkap. Martin mengatakan ia langsung yakin jika uang itu palsu, namun tetap menerimanya.
 
Martin mengatakan ia hanya ingin membantu Floyd dan pasrah jika uang tersebut akan diganti pemilik toko dari gajinya. Ia mengaku merasa bersalah dan sempat berusaha untuk mencoba menolong Floyd dari polisi, namun didorong salah satu petugas kepolisian.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan