Dalam persidangan tersebut, pata hakim juga diperlihatkan video kamera tubuh polisi sekitar 20 menit dari mulai petugas mendekati kendaraan Floyd hingga ia dimasukkan ke dalam ambulans.
Dari kamera tubuh petugas polisi lainnya, Thomas Lane, Floyd sempat dimaki agar ia menunjukkan tangannya. Floyd yang paning mengucapkan maaf sambil menangis dan meminta agar jangan ditembak.
Lalu, saat disuruh masuk ke mobil polisi, Floyd berulang kali berteriak, "Aku bukan pria yang baik!" dan "Saya sesak!". Saat petugas mendorong tubuh bagian atas dan kemudian kakinya ke dalam mobil, dia menggeliat dan berteriak, “Tolong! Tolong! … Saya tidak bisa bernapas! ".
Mereka terlihat kesal ketika Floyd menguatkan dirinya ke mobil polisi dan melengkungkan tubuhnya ketika mencoba memasukkan tubuhnya ke sana. Namun, sempat terlihat ia mencoba keluar mobil polisi, namun petugas mencoba mendorongnya kembali
Kewalahan, mereka akhirnya menariknya keluar dan menjatuhkannya ke tanah. Di saat itu, Chauvin menahan Floyd dengan lututnya di leher pria tersebut sementara petugas lainnya menekan punggung Floyd dan memegangi kakinya.
Mereka menanyakan mengenai kemungkinan pria kulit hitam itu menggunakan narkoba. Lane terdengar mengatakan petugas menemukan 'pipa rumput' di mobil Floyd dan bertanya apakah ia menggunakan PCP karena mata pria itu gemetar dengan cepat.
Setelah itu, mereka menggulingkan Floyd ke sisi jalan lainnya dan mengatakan kemungkinan pria itu pingsan. Namun, begitu petugas lain memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan Floyd, ia mengatakan tidak merasakannya.
Pembela berpendapat bahwa Chauvin melakukan apa yang dilatihnya dan bahwa kematian Floyd bukan disebabkan oleh lutut petugas, seperti yang dikatakan jaksa, tetapi oleh penggunaan obat-obatan ilegal, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan adrenalin yang mengalir ke seluruh tubuhnya oleh Floyd.
Saksi lainnya, yang merupakan kasir Cup Foods, tempat Floyd dilaporkan menyerahkan uang palsu untuk sebungkus rokok mengatakan menyaksikan penangkapan Floyd di luar tokonya dengan rasa tidak percaya dan bersalah.
Christopher Martin, 19 tahun menuturkan jika ia tidak mengambil uang palsu dari Floyd, pria itu tidak perlu ditangkap. Martin mengatakan ia langsung yakin jika uang itu palsu, namun tetap menerimanya.
Martin mengatakan ia hanya ingin membantu Floyd dan pasrah jika uang tersebut akan diganti pemilik toko dari gajinya. Ia mengaku merasa bersalah dan sempat berusaha untuk mencoba menolong Floyd dari polisi, namun didorong salah satu petugas kepolisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News