Bharrat Jagdeo, Wakil Presiden Guyana mengatakan: "Pemerintah Guyana menyambut baik peluncuran LEAF. Negara dengan hutan tropis sudah meminta adanya layanan ekosistem yang disediakan dengan cara pengukuran nilai yang layak terhadap hutan tropis, baik melalui pembiayaan skema publik dan swasta. Dengan demikian, masyarakat yang tinggal di dalam hutan dan negara yang memiliki banyak hutan, dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan memiliki peluang ekonomi dari perekonomian yang bekerja dengan alam, tidak seperti realita saat ini dimana hutan dianggap lebih berharga saat dihabiskan, bukan saat dilestarikan. Bila perekonomian baru ini lebih menarik daripada perekonomian lama, LEAF juga perlu meningkatkan pendanaan yang dapat mengalir secara cepat dan efisien. Sistem hanya dapat berjalan baik bila negara yang memiliki banyak hutan juga turut terlibat di dalam proses penyusunan rancangannya – dan kami siap untuk bekerjasama dengan Koalisi LEAF guna mencapai inovasi yang ingin kita raih bersama.”
Andrea Meza, Menteri Lingkungan Hidup dan Energi Costa Rica mengatakan: "Costa Rica berkomitmen untuk mengutamakan solusi berbasis alam sebagai komponen utama dari upaya kami dalam membangun masa depan yang berkeadilan, memiliki lebih sedikit karbon, adaptif dan tangguh. Kami menyambut baik peluncuran Koalisi LEAF dan terutama pembiayaan berbasis hasil yang tepat waktu, yang memberikan dukungan yang diperlukan bagi negara – negara dengan target NDC yang ambisius seperti kami. Kami akan berkolaborasi di dalam upaya baru ini, dengan mengusung semangat Prinsip San Jose, yakni fokus pada integritas lingkungan hidup dan ambisi tinggi.”
Prinsip utama bagi Koalisi LEAF adalah untuk memastikan adanya partisipasi utuh dan efektif dari para pemangku kepentingan yang relevan – terutama, dari masyarakat adat dan masyarakat setempat. Para peserta LEAF dan mitra negara yang memiliki hutan tropis akan bekerjasama untuk memastikan rencana pelestarian hutan akan menghormati hak masyarakat adat dan anggota masyarakat setempat. Emergent, bersama dengan para peserta Koalisi, akan mencari masukan dan pandangan dari masyarakat adat dan pemangku kepentingan lain dalam beberapa bulan ke depan sebelum beranjak kepada kesimpulan perjanjian pembelian dalam bentuk apa pun.
“Kekuatan Koalisi adalah inisiatif yang akan dijadikan sebagai contoh, terutama bagi perusahaan, yang partisipasinya dibutuhkan untuk memobilisasi pendanaan yang dibutuhkan bagi pelestarian hutan tropis. Koalisi LEAF menerapkan standard tinggi tentang bagaimana perusahaan dapat melengkapi upaya pengurangan emisi dengan cara berinvetasi di dalam pengurangan emisi tambahan dari hutan tropis dan sub-tropis, serta dengan cara memastikan bahwa hak masyarakat adat yang telah dan terus melindungi hutan tersebut tetap dihormati dan dijaga. Pengurangan emisi ini bukan substitusi – melainkan tambahan – dari pengurangan emisi yang terlaksana melalui rantai nilai operasional perusahaan sesuai dengan target pengurangan berbasis ilmiah,” ujar Victoria TauliCorpuz, mantan UN Special Rapporteur tentang Hak Masyarakat Adat dan Direktur Eksekutif Tebtebba (Pusat Internasional Masyarakat Adat untuk Riset Kebijakan dan Pendidikan).
Christiana Figueres, mantan ketua iklim PBB dan mitra pendiri Global Optimism mengatakan, “Sekarang adalah waktunya bagi para pemimpin di sektor publik dan swasta untuk memberikan insentif atas perlindungan dan pelestarian alam, agar kita memiliki kesempatan yang lebih baik untuk membatasi peningkatan temperatur pada 1.5C. Pengumuman tentang Koalisi hari ini mengenai aliran pembiayaan baru untuk mengakhiri deforestasi hutan tropis pada skala besar, sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat dan tata kelola, serta meningkatkan keanekaragaman hayati –merupakan hal yang diperlukan agar kita dapat menjawab tantangan krisis iklim.”
“Mengakhiri kerusakan hutan pada tahun 2030 menjadi langkah penting dalam menghadapi seluruh tantangan lingkungan hidup yang kita hadapi saat ini, mulai dari perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga krisis polusi. Namun untuk merealisasikan hal ini, kita perlu menetapkan harga yang layak pada karbon karena kita mengerti bahwa saat polusi dikenakan pajak, maka industri bergeser. Saya menyambut baik dibentuknya Koalisi LEAF – sebuah inisiatif ambisius yang dapat menyasar perubahan di skala besar – pembiayaan yang kita perlukan untuk melestarikan dan menggunakan hutan kita dengan cara yang berkesinambungan, yaitu sebagai tambahan, dan bukan sebagai substitusi atas pengurangan emisi yang dilakukan. Membiayan hutan kita artinya membiayai tujuan pembangunan berkelanjutan.” Ujar Inger Andersen, Direktur Eksekutif PBB untuk Program Lingkungan Hidup.
Sebelum pendanaan diberikan ke negara mana pun, pihak ketiga yang bersifat independen akan melakukan verifikasi terhadap deforestasi – dan emisi gas rumah kaca yang terkait – yang telah berhasil dikurangi di seluruh negara, negara bagian atau provinsi, atau akan disebut sebagai “yurisdiksi” secara kolektif. Bila sebuah yurisdiksi telah melindungi hutan di satu bagian dari wilayahnya, sementara ada deforestasi yang terjadi di bagian lain secara signifikan, maka yurisdiksi tersebut tidak akan memiliki kualifikasi untuk menerima pembiayaan dari LEAF.