Mayasari Effendi selama ini aktif mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia di Indiana melalui restoran Mayasari Indonesian Grill miliknya. Khususnya menu makanan tempe dengan berbagai variasi hidangan.
Tak hanya mempromosikan budaya melalui hidangan Indonesia, Mayasari juga akan mendirikan pabrik tempe skala besar pertama di kawasan Midwest. Lahan dan peralatan pabriknya telah siap, serta diperkirakan dapat beroperasi penuh pada awal 2021.
Selama ini, Mayasari dan keluarga yang memiliki industri rumah tangga untuk produksi tempe hanya bisa menghasilkan ratusan bungkus saja. Namun setelah didirikannya pabrik tersebut diharapkan nantinya bisa memproduksi 1,6 juta bungkus per minggunya.
“Keinginan saya dan keluarga untuk mendirikan pabrik tempe di Greensburg tersebut dikarenakan semakin banyaknya publik di AS yang mengonsumsi tempe. Tidak hanya berasal dari Greensburg akan tetapi pesanan juga datang dari negara-negara bagian lainnya,” jelas Mayasari.
Selama ini, tempe lebih umum dikonsumsi dalam skala besar di Pantai Timur dan Barat AS, sehingga rencana pabrik tempe di Midwest ini adalah sesuatu yang baru, atau “venturing into new turfs”.
Kiprah dari Mayasari ini sejalan dengan upaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago menyelenggarakan acara temu bisnis di kota Greensburg, negara bagian Indiana pada 24 Agustus. KJRI mempromosikan potensi kerja sama bidang perdagangan dan investasi serta pariwisata (TTI) sesuai fokus diplomasi ekonomi Indonesia.
Acara temu bisnis yang diadakan di restoran Mayasari Indonesian Grill milik diaspora Indonesia tersebut dihadiri langsung oleh Wali Kota Greensburg, Joshua Marsh, dan para pebisnis dari kamar dagang dan industri serta asosiasi pengusaha kedelai, dan asosiasi eksportir yang bernaung di kawasan Midwest Amerika Serikat (AS).
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk lebih meningkatkan lagi kerja sama Indonesia dengan Indiana,” ujar Konsul Jenderal RI Chicago, Meri Binsar Simorangkir, dalam keterangan tertulis KJRI Chicago, yang diterima Medcom.id, Kamis 27 Agustus 2020.
“Kerja sama tersebut antara lain dalam hal pengembangbiakan bibit kedelai unggul, peningkatan kerja sama ekspor kedelai, hingga kerja sama teknik berupa program pemagangan bagi pemuda Indonesia untuk belajar pola penanaman, pengelolaan panen hingga cara memproduksi produk-produk berbasis kedelai yang berkualitas,” ujarnya.
Indiana dipilih karena merupakan salah satu sentra produksi utama AS di bidang pertanian. Salah satu produk unggulan dari Indiana adalah kedelai berkualitas premium, yang didukung oleh bibit dan penguasaan teknologi pertanian yang maju.
Untuk itu, Indiana dinilai juga sangat potensial untuk menjadi mitra Indonesia dalam transfer teknologi produksi kedelai, pengembangan kerja sama teknik, berbagi pengalaman dan penerapannya.
Wali Kota Marsh menyampaikan apresiasi dan tanggapan positif potensi kerja sama dengan Indonesia tersebut, serta menawarkan pembentukan kerja sama sister city antara kota Greensburg dengan kota serupa di Indonesia. Marsh juga mengungkapkan keinginannya dan pebisnis terkait untuk melakukan kunjungan ke sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia, guna merealisasikan kerja sama sister city tersebut sekaligus mendorong peningkatan kerja sama antara kedua kota.
“Untuk mewujudkan rencana-rencana kerja sama tersebut, kantor Wali Kota Greensburg siap untuk menyusun draf perjanjian sebagai payung kerja sama, sekaligus plan of action guna merealisasikannya, tentunya setelah pandemi covid-19 ini berakhir,” sebut Wali Kota Marsh.
Pupuk Batu Bara
Masih terkait pengembangan kerja sama pertanian, dalam acara ini juga dilakukan pertemuan virtual dengan CEO Global Green Energy Solutions Corporation (GLOGENS), Steve Budiono, perwakilan produsen pupuk batu bara Futura yang berlokasi di Sacramento, California.Pupuk batu bara ini merupakan hasil penelitian inventor asal Indonesia dan baru-baru ini mendapatkan pengakuan berupa hak paten dari Pemerintah AS. Selain memaparkan keunggulan pupuk batubara, ia juga menawarkan kerja sama investasi berupa pendirian pabrik pupuk batu bara di kawasan Midwest.
“Indiana merupakan salah satu penghasil batu bara terbesar di AS,” ujar Steve.
“Sehingga tepat kiranya pabrik pertama pupuk batubara didirikan di negara bagian ini, guna memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku, sekaligus memudahkan distribusi pupuk yang dihasilkan kepada para petani Indiana,” imbuh Steve.
Asosiasi Kedelai Indiana dan Departemen Kerja Sama Pembangunan Ekonomi Kota Greensburg yang turut hadir juga telah menyatakan ketertarikannya untuk menjajaki lebih lanjut tawaran pendirian pabrik pupuk batu bara tersebut. Mereka juga sepakat bahwa Indiana adalah lokasi yang strategis bagi pendiriannya.
Sesuai data terkini, Indonesia saat ini masih mengimpor kedelai dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumsi domestiknya. Selama 5 tahun terakhir, impor kedelai Indonesia dari AS umumnya diperoleh dari Negara Bagian Illinois dan Ohio.
Sebagai salah satu wilayah di AS yang juga menjadi sumber produksi kacang kedelai berkualitas dan indutsri yang berkembang, Indiana memiliki potensi untuk meningkatkan perdagangan ekspor dan impornya dengan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News