Meksiko adalah negara pertama di Amerika Latin yang menerima vaksin Pfizer-BioNTech, diikuti oleh Chile serta Kosta Rika, yang juga memulai program imunisasi pada Kamis.
"Ini mungkin awal dari akhir pandemi ini," tegas Presiden Kosta Rika Carlos Alvarado.
Sementara itu Argentina menerima 300.000 dosis pertama vaksin Sputnik V Rusia pada Kamis dalam penerbangan khusus dari Moskow.
Ini adalah satu-satunya negara Amerika Latin yang sejauh ini menyetujui vaksin dari Rusia. Vaksin Sputnik sebelumnya yang menghadapi kritik karena telah terdaftar sebelum dimulainya uji klinis skala besar.
Argentina dan Meksiko juga memiliki kesepakatan dengan AstraZeneca Inggris untuk memproduksi vaksinnya untuk disuplai ke negara-negara Amerika Latin.
Waspada di Meksiko
Ibu Kota Mexico City dan sekitarnya minggu lalu mengumumkan penangguhan baru semua kegiatan yang tidak penting. Pemerintah setempat memperingatkan bahwa rumah sakit dalam bahaya kewalahan akibat lonjakan jumlah kasus covid-19.Pemerintah telah berjanji untuk menyediakan vaksinasi secara gratis di seluruh negara berpenduduk hampir 129 juta orang. Ini menjadi tantangan logistik besar-besaran yang melibatkan angkatan bersenjata.
Dosis pertama dibawa ke instalasi militer di selatan Mexico City pada hari Rabu, dijaga oleh pengawal keamanan untuk mencegahnya jatuh ke tangan geng kriminal yang kuat di negara itu.
Kementerian luar negeri mengatakan bahwa 1,4 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech akan tiba pada 31 Januari. Jumlah ini merupakan bagian dari 34,4 juta yang telah disetujui oleh perusahaan AS untuk dikirim.
Negeri Sombrero juga memiliki perjanjian pembelian awal dengan CanSino Biologics Tiongkok, untuk pesanan 35 juta dosis dan dengan AstraZeneca sebanyak 77,4 juta dosis.
Kesepakatan itu juga merupakan bagian dari mekanisme COVAX internasional yang bertujuan untuk memastikan akses yang adil bagi semua negara, yang memungkinkannya untuk membeli 51,6 juta vaksin tambahan.
Sementara Chile telah memesan 30 juta dosis dari tiga vaksin. Jumlah itu cukup untuk mengimunisasi 15 juta orang di negara berpenduduk 18 juta itu pada pertengahan 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News