WHO Desak Tiongkok Bagi Data Kasus Awal Covid-19, Khususnya Teori Lab
Fajar Nugraha • 13 Agustus 2021 12:16
Setelah membaca laporan fase satu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyimpulkan bahwa penyelidikan laboratorium virologi Wuhan belum berjalan cukup jauh.
Lama diejek sebagai teori konspirasi sayap kanan dan ditolak keras oleh Beijing, hipotesis tersebut telah mendapatkan momentum.
Itu adalah favorit di bawah mantan Presiden AS Donald Trump, tetapi penggantinya Joe Biden juga ingin melihat jalur penyelidikan ini dilanjutkan.
“Tiongkok dan sejumlah negara anggota lainnya telah menulis surat kepada WHO mengenai dasar untuk studi lebih lanjut dari 'hipotesis laboratorium' SARS-CoV-2," kata WHO.
"Mereka juga menyarankan studi asal telah dipolitisasi, atau bahwa WHO telah bertindak karena tekanan politik. Untuk mengatasi 'hipotesis lab', penting untuk memiliki akses ke semua data dan mempertimbangkan praktik terbaik ilmiah dan melihat mekanisme yang sudah dimiliki WHO,” tegas WHO.
Ia menambahkan bahwa menganalisis dan meningkatkan keselamatan dan protokol laboratorium "termasuk di Tiongkok penting untuk keselamatan dan keamanan bersama kita".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)