WHO Desak Tiongkok Bagi Data Kasus Awal Covid-19, Khususnya Teori Lab
Fajar Nugraha • 13 Agustus 2021 12:16
Imbauan WHO bulan lalu untuk tahap kedua penyelidikan untuk memasukkan audit laboratorium Wuhan membuat marah Beijing. Wakil Menteri Kesehatan Zeng Yixin mengatakan rencana itu menunjukkan "tidak menghormati akal sehat dan arogansi terhadap sains".
Dalam sebuah pernyataan tentang memajukan studi fase dua, WHO bersikeras bahwa pencarian itu bukan "latihan untuk menyalahkan" atau penilaian poin politik.
"Rangkaian studi selanjutnya akan mencakup pemeriksaan lebih lanjut dari data mentah dari kasus paling awal dan serum dari kasus awal yang potensial pada 2019," kata WHO dalam keterangan tertulisnya yang diterima
Medcom.id, Jumat 13 Agustus 2021.
"Akses ke data sangat penting untuk mengembangkan pemahaman kita tentang sains,” tegas WHO
WHO mengatakan sedang bekerja dengan beberapa negara yang melaporkan deteksi SARS-CoV-2 dalam sampel dari spesimen biologis yang disimpan pada 2019.
Misalnya, katanya, di Italia telah memfasilitasi evaluasi independen oleh laboratorium internasional, termasuk tes ulang buta sampel darah pra-pandemi.
“Berbagi data mentah dan memberikan izin untuk pengujian ulang sampel di laboratorium di luar Italia mencerminkan solidaritas ilmiah yang terbaik dan tidak berbeda dengan apa yang kami dorong semua negara, termasuk Tiongkok, untuk mendukung sehingga kami dapat memajukan studi asal-usul dengan cepat dan efektif," kata WHO.