Juru Bicara Gedung Putih AS, Jen Psaki mengatakan, kepada wartawan, pengujian dan persyaratan vaksin pada akhirnya dapat ditambahkan ke penerbangan domestik juga.
“Tidak ada yang keluar dari meja,” ujarnya.
Rentetan tindakan tersebut sebagian dimaksudkan untuk meyakinkan warga AS, Biden melakukan segala upaya guna mencegah pandemi tidak menggagalkan pemulihan ekonomi AS yang mengesankan serta liburan musim dingin.
Biden dan para pembantunya telah berulang kali menekankan dalam beberapa hari terakhir, tidak akan kembali ke penutupan massal. Namun, Gedung Putih AS juga menghadapi tantangan akan banyak warga AS tidak menerima seruan Biden untuk tindakan kolektif.
Terlepas dari upaya yang semakin kreatif guna mendorong warganya untuk mendapatkan suntikan mereka, sekitar 40 persen dari negara tersebut diketahui belum sepenuhnya divaksinasi.
Sekitar 110 juta orang yang berhak mendapatkan suntikan booster dilaporkan masih belum memanfaatkan kesempatan ini. Para pejabat mengatakan, lonjakan penjangkauan vaksin dan suntikan booster akan diluncurkan.
Pemerintah akan mengandalkan kampanye nasional yang menargetkan penerima perawatan kesehatan masyarakat (Medicare). Pemerintah akan bekerja sama dengan Asosiasi Pensiunan AS (AARP), sebuah kelompok lobi besar yang mewakili orang-orang berusia 50 tahun ke atas.
Di ujung lain dari skala usia, pemerintahan Biden disebut akan mencoba memastikan, sekolah tidak kembali ke penguncian massal.
“Kami memperluas upaya kami untuk memvaksinasi anak-anak, usia lima tahun ke atas,” tutur Biden.
“Untuk setiap orang tua yang khawatir terkait
varian Omicron atau varian Delta, dapatkan anak kalian divaksinasi di salah satu dari 35 ribu lokasi di negara ini,” imbuhnya.