Lockdown terbaru dari Prancis itu menjadi berita terpopuler Internasional yang diikuti oleh beberapa berita lainnya.
Salah satu yang menjadi terpopuler adalah 15 juta dosis vaksin covid-19 keluaran Johnson & Johnson rusak akibat kesalahan saat produksi.
Kemudian, 23 warga sipil tewas di Kongo oleh serangan milisi juga turut menjadi berita terpopuler. Berikut berita terpopuler Internasional Medcom:
1. Gelombang Ketiga Covid-19 Menyerang, Prancis Terapkan Lockdown Menyeluruh
Presiden Emmanuel Macron pada Rabu 31 Maret memerintahkan Prancis untuk melakukan lockdown nasional ketiga dan mengatakan sekolah-sekolah akan ditutup selama tiga minggu. Hal itu diterapkan ketika pemerintah berusaha untuk menekan kembali gelombang ketiga infeksi covid-19.Dengan jumlah korban tewas mendekati 100.000, unit perawatan intensif di daerah yang paling terpukul berada pada titik puncak. Sementara peluncuran vaksin yang lebih lambat dari yang direncanakan membuat Macron terpaksa membatalkan rencana untuk menjaga negara tetap terbuka demi melindungi ekonomi.
"Kami akan kehilangan kendali jika kami tidak bergerak sekarang," kata presiden dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari AFP, Kamis 1 April 2021.
Kapan lockdown nasional berlaku kembali di Prancis? Simak di tautan ini.
2. 15 Juta Dosis Vaksin Johnson & Johnson Rusak Akibat Salah Campur Bahan
Sebanyak 15 juta dosis vaksin Johnson & Johnson dikabarkan rusak dalam 'kecelakaan pencampuran bahan' di pabrik Baltimore, Amerika Serikat (AS). Kejadian ini menunda pengiriman vaksin covid-19 di Negeri Paman Sam.“Pengiriman vaksin virus korona sekali pakai dari Johnson & Johnson akibat campur aduk bahan vaksin yang merusak produksi. Pejabat AS sedang menyelidiki, tetapi sejauh ini memutuskan insiden tersebut sebagai akibat dari kesalahan manusia,” laporan The New York Times, Kamis 1 April 2021.
Dikelola oleh Emergent BioSolutions, sebuah perusahaan biofarmasi yang berbasis di Maryland, pabrik tersebut bermitra dengan J&J dan AstraZeneca dan memproduksi imunisasi kedua perusahaan tersebut.
Apa penyebab rusaknya 15 juta vaksin itu? Selanjutnya di sini.
3. 23 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Milisi di Kongo
Kelompok milisi di Republik Demokratik Kongo (DRC) dicurigai membunuh 23 orang dalam sebuah serangan pada Selasa malam waktu setempat. Pelaku melakukan serangan ke warga sipil.Gubernur Kivu Utara mengatakan para anggota milisi menyerang sebuah desa di wilayah Beni. Dia menyalahkan pemberontak Allied Democratic Forces (ADF) atas pembunuhan tersebut.
“Milisi menyerang Desa Beu Manyama-Moliso di wilayah Beni pada Selasa malam,” ujar Gubernur Provinsi Kivu Utara, Carly Nzanzu Kasivita mengatakan kepada kantor berita AFP.
Langkah apa yang dilakukan pasukan pemerintah untuk melawan milisi? Selanjutnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News