Trump menyalahkan Tiongkok karena kurangnya transparansi tentang virus korona yang muncul di kota Wuhan di Tiongkok tahun lalu. Namun Negeri Tirai Bambu membantah tuduhan Trump dan berbalik mencurigai pasukan AS yang telah membawa virus itu ke Wuhan.
Arah berbahaya
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, “Kami bergerak ke arah yang sangat berbahaya."“Ada risiko perpecahan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia yang pada dasarnya dapat menghasilkan dua ekonomi global, yang akan berdampak dramatis, terutama bagi negara-negara berkembang yang akan berada di tengah,” tutur Guterres.
“Perpecahan dapat menyebabkan bentuk-bentuk konfrontasi militer yang akan sangat tidak diinginkan,” tegasnya.
Ketegangan antara dua penyumbang keuangan terbesar Perserikatan Bangsa-Bangsa, ada di depan pikiran banyak diplomat di badan dunia itu.
"Ini adalah sesuatu yang sekarang Anda pikirkan hampir setiap hari. Bagaimana kedua Negara Adi Daya melihat masalah tertentu, terutama hubungan AS, Tiongkok yang berkembang dalam periode mendatang dan melihat hal itu meluas," ucap seorang diplomat senior Negara Arab yang berbicara dengan syarat anonimitas.
Butuh waktu berbulan-bulan bagi Dewan Keamanan PBB untuk mengadopsi resolusi tentang virus korona karena Amerika Serikat menentang penyebutan WHO. Pada Jumat Washington dan sekutunya Israel adalah satu-satunya dua negara yang memilih 'tidak' pada resolusi pandemi di Majelis Umum, padahal resolusi itu diadopsi dengan dukungan luar biasa.