Nebenzeya mengatakan, pihaknya mengetahui tulisan “anak-anak” di luar gedung teater.
“Gedung itu tidak pernah dianggap sebagai target serangan,” kata Wakil Tetap Rusia untuk PBB tersebut.
Neo Nazi
Tempat pengungsian itu diyakini masih berdiri kokoh di mana tim penyelamat menyingkirkan puing-puing yang menghalangi akses masuk ke ruang bawah tanah.Akibat perang yang telah berlangsung tiga minggu, Mariupol mengalami bencana kemanusiaan sangat buruk. Ratusan ribu rakyat sipil terjebak di ruang bawah tanah tanpa makanan, air, ataupun listrik.
Nebenzeya menyebut kota tersebut memiliki “penjara dan pusat penyiksaan” di bandara. Ia menyamakannya dengan “neo-Nazisme”.
Disebut bahwa kelompok “radikal Ukraina” berpegang erat pada kota Mariupol dan mungkin menutupi bukti kejahatan mereka.
“Itu mengapa mereka (radikal Ukraina) siap sedia membawa hampir seluruh penduduk Mariupol ke dalam kubur,” ucapnya.
Pihak berwenang di Mariupol, menurut Nebenzeya, “menggunakan orang-orang sebagai perisai manusia, mereka tidak mengizinkan warga untuk evakuasi dan warga ditempatkan tepat di sebelah bangunan persenjataan yang melanggar hukum kemanusiaan".