Berlin: Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia di Jerman atau BP KNPI Jerman menggelar webinar tentang Ausbildung atau pendidikan vokasi bertajuk "Menyiapkan Pemuda Indonesia Menuju Dunia Kerja Jerman" pada Sabtu, 21 Agustus 2021.
Secara umum, penyelenggaraan acara ini bertujuan untuk mengenalkan program pendidikan alternatif bagi pemuda Indonesia yang ingin bersaing secara global dalam dunia kerja, khususnya di Jerman.
Webinar yang dimulai pukul 10.00 pagi waktu setempat atau pukul 15.00 WIB itu dibuka oleh moderator Roni Susman yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua BP KNPI Jerman. Acara diawali dengan sambutan Ketua BP KNPI Jerman, Andi Tinellung. Dalam sambutannya, Andi menjelaskan tentang latar belakang terbentuknya KNPI Jerman, visi-misi, struktur kepengurusan dan beberapa program strategisnya.
"Agar bisa menjalankan program-program strategisnya, tentunya KNPI Jerman bermitra dengan Perwakilan Pemerintah Indonesia di Jerman, organisasi pelajar dan organisasi
masyarakat di Jerman serta Diaspora Indonesia di Jerman," tegas Andi, dalam keterangan tertulis BP KNPI Jerman yang diterima Medcom.id, Senin, 23 Agustus 2021.
Dalam webinar ini turut hadir Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama. Melalui media zoom, Haris menyampaikan harapannya agar lebih banyak lagi para pemuda Indonesia, terutama yang ada di Jerman, untuk mengambil peran sebagai Diaspora Indonesia di Jerman yang dapat membanggakan dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara guna menuju Indonesia emas tahun 2045.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, dalam sambutan dan paparannya menyampaikan beberapa hal, antara lain mengenai pengangguran di Indonesia berikut komposisinya. Dubes Arif Havas juga menyampaikan perihal langkah pemerintah dari segi pendidikan dalam menghadapi pengangguran, kerja sama bilateral Indonesia-Jerman hingga saat ini, dan juga tentang hal-hal yang telah dilakukan KBRI Berlin dalam menunjang pendidikan vokasi bagi para calon pelajar Indonesia.
"Secara bilateral, Pemerintah Indonesia dan Jerman sudah sejak lama melakukan berbagai kegiatan di bidang vokasi, meskipun jumlahnya tidak masif, akan tetapi
menghasilkan produk yang bagus," ujar Dubes Arif Havas.
Baca: KBRI Berlin Gagas Pelatihan Penyelia Halal bagi Diaspora Indonesia
Ia juga berharap agar KNPI Jerman dapat memberikan efek besar jangka panjang, terutama bagi jaringan KNPI di Tanah Air, untuk bisa memanfaatkan peluang Ausbildung di Jerman. Webinar Ausbildung seri pertama ini menghadirkan 3 narasumber yang berkecimpung dalam bidang pendidikan vokasi.
Dr. Ahmad Saufi, seorang pemerhati pendidikan vokasi yang juga pernah menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, menjelaskan tentang pentingnya pendidikan vokasi bagi dunia kerja. Saufi menyebutkan bahwa berdasarkan prognosa dan data, jumlah penduduk usia produktif Indonesia (15-64 tahun) akan mencapai 200 juta pada tahun 2030. Kebutuhan tenaga terampil Indonesia pada tahun 2030 sebanyak 113 juta orang.
"Namun saat ini kita baru punya 57 juta orang yang terampil," ungkap Saufi.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan