Ilustrasi penambangan batu bara. (Antara/ Puspa Perwita Sari)
Ilustrasi penambangan batu bara. (Antara/ Puspa Perwita Sari)

Inggris Percepat Target Penghentian Penggunaan Batu Bara

Willy Haryono • 03 Juli 2021 08:59
London: Mulai 1 Oktober 2024, Inggris tidak akan lagi menggunakan batubara untuk menghasilkan listriknya -- satu tahun lebih cepat dari rencana awal. Hal ini diumumkan oleh Menteri Energi dan Perubahan Iklim Inggris, Anne-Marie Trevelyan, pada Rabu, 30 Juni.
 
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen ambisius Pemerintah Inggris untuk melakukan transisi dari bahan bakar fosil dan dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan dalam rangka menghapus peran serta Inggris terhadap perubahan iklim pada 2050. Pengumuman ini menegaskan niatan yang disampaikan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tahun lalu untuk mempercepat tenggat waktu mengakhiri penggunaan batu bara dalam sistem produksi listrik.
 
Ini juga berarti bahwa Pemerintah Inggris mempercepat batas waktu penghapusan batu bara dari sistem energi Inggris satu tahun lebih cepat. Tekad ini menegaskan kepemimpinan Inggris untuk bergerak lebih jauh dan lebih cepat dalam menurunkan emisi serta memimpin dengan memberikan keteladanan dalam memerangi perubahan iklim jelang perannya menjadi tuan rumah COP26 di Glasgow pada November mendatang. Inggris mengajak negara-negara di dunia untuk turut mempercepat penghapusan batubara dari sistem ketenagalistrikan.

Pemerintah Inggris akan mengeluarkan undang-undang baru berkenaan dengan hal ini sesegera mungkin. Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil yang tergolong karbon intensif dan berdampak pada polusi udara. Dengan tidak lagi menggunakan batu bara dalam sistem ketenagalistrikannya, Inggris dapat memastikan hal tersebut akan memainkan peran penting dalam menjaga kenaikan temperatur global ke 1,5 derajat – target utama dalam presidensi COP26-nya. 
 
Inggris telah membuat capaian besar dalam mengurangi penggunaan batu bara pada sektor ketenagalistrikan, dengan batu bara hanya mengisi 1,8 persen dari total bauran pembangkitan listrik Inggris pada 2020, dibandingkan dengan 40 persen pada satu dekade lalu.
 
Pengumuman ini disampaikan sebelum Menteri Anne-Marie Trevelyan berbicara dalam Konferensi Powering Past Coal Alliance (PPCA) wilayah Eropa pekan ini mengenai pentingnya negara-negara secara kolektif meninggalkan pembiayaan batubara dan bagaimana perusahaan dapat menjalankan komitmen tersebut, sebagai bagian dari London Climate Action Week. Pemerintah Inggris telah mengakhiri dukungannya terhadap sektor energi berbahan bakar fosil di luar negeri sejak awal tahun ini. 
 
"Batubara memungkinkan terjadinya revolusi industri dua ratus tahun lalu, namun sekarang adalah saatnya untuk melakukan aksi yang cepat guna menghapuskan bahan bakar kotor ini secara menyeluruh dari sistem energi kita," ucap Anne-Marie Trevelyan, dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Medcom.id pada Jumat, 2 Juli 2021.
 
"Hari ini kami mengirimkan sinyal yang jelas kepada dunia bahwa Inggris sedang memimpin jalan menjadikan batubara sebagai bagian dari buku sejarah dan bahwa kami serius mengenai dekarbonisasi sistem ketenagalistrikan kami sehingga kami dapat mencapai target iklim yang ambisius." sambungnya.
 
"Nol emisi masa depan Inggris akan didukung oleh energi terbarukan, dan teknologi inilah yang akan menggerakkan revolusi industri hijau dan menciptakan lapangan kerja baru di Inggris," ungkap Anne-Marie Trevelyan.
 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan