Namun, organisasi non-pemerintah Italia, Emergency tetap prihatin: "Akuisisi oleh Inggris hanyalah contoh lain tentang bagaimana negara-negara dengan pendapatan tertinggi terus menikmati hak istimewa dengan mengorbankan yang termiskin."
Alain Alsalhani, Apoteker Vaksin dan Proyek Khusus dengan LSM Medecins Sans Frontieres, mengaku khawatir dengan potensi penundaan.
"Pengumuman ini mengkhawatirkan karena kami mendapat kesan bahwa AstraZeneca akan membuat dosis untuk Inggris dan Eropa di Inggris dan di Uni Eropa," katanya.
"Jika SII mengekspor dosis ke Eropa, kami benar-benar dapat bertanya pada diri sendiri apakah jadwal pengiriman AZ dan SII ke mekanisme COVAX di paruh pertama tidak akan mengalami penundaan,” ungkapnya.
Inggris telah terdepan dalam menginokulasi orang, dengan hampir 20,5 juta penduduk menerima dosis pertama vaksin covid-19 sejauh ini.
Secara terpisah, regulator obat Uni Eropa (UE) sedang mengaudit lokasi pembuatan SII. AstraZeneca telah berkomitmen untuk mengirimkan 180 juta dosis pada kuartal kedua ke UE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
 
   
                 
                 
                 
                 
                