Duta Besar RI Addis Ababa, Al Busyra Basnur di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines. (Foto: Dok. Twitter KBRI Addis Ababa).
Duta Besar RI Addis Ababa, Al Busyra Basnur di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines. (Foto: Dok. Twitter KBRI Addis Ababa).

Dubes RI Kunjungi Lokasi Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines

Fajar Nugraha • 15 Maret 2019 07:24
Addis Ababa: Insiden jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302 pada Minggu 10 Maret, menyebabkan satu orang warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban. Duta Besar RI untuk Addis Ababa pun mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat itu.
 
Baca juga: KBRI: Ada WNI di Daftar Penumpang Ethiopian Airlines.
 
Duta Besar RI Addis Ababa, Al Busyra Basnur, bersama komunitas diplomatik yang ada di Addis Ababa,  mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airline di wilayah Debrezeit. Mereka bersama-sama mengheningkan cipta bagi para korban.

Dalam akun Twitter KBRI Addis Ababa, Dubes Al Busyra tampak ditemani oleh Sekretaris 1 Fungsi Politik Kedutaan Besar Republik Indonesia di Addis Ababa, Christine Refina.
 
Dubes RI Kunjungi Lokasi Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines
Duta Besar RI Addis Ababa, Al Busyra Basnur di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines. (Foto: Dok. Twitter KBRI Addis Ababa).
 

Seperti diketahui satu orang WNI yang turut menjadi korban dalam kecelakaan ini. World Food Program (WFP), salah satu organisasi terafiliasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengonfirmasi bahwa WNI tersebut bernama Harina Hafitz.
 
Konfirmasi disampaikan langsung Kepala WFP David Beasley, yang mengaku sangat terpukul atas tragedi memilukan di Ethiopia.
 
Baca juga: PBB Konfirmasi Identitas WNI Korban Tragedi Ethiopian Airlines.
 
Beasley mengatakan bahwa, "hari ini tidak diragukan lagi adalah hari paling sedih bagi saya sebagai Direktur Eksekutif (WFP). Kita semua berduka untuk mereka yang tewas dalam tragedi Ethiopian Airlines: 
 
Ekta Adhikari dari Nepal, bertugas di Addis Ababa
Maria Pilar Buzzetti dari Italy, bertugas di Roma
Virginia Chimenti dari Italia, bertugas di Roma
Harina Hafitz dari Indonesia, bertugas di Roma
Zhen-Zhen Huang dari Tiongkok, bertugas di Roma
Michael Ryan dari Irlandia, bertugas di Roma
Djordje Vdovic dari Serbia, bertugas di Bangkok
 
"Semua keluarga korban telah dihubungi dan diberikan dukungan. Kami akan semaksimal mungkin membantu dan mendampingi semua keluarga korban. Saya juga akan terbang ke Addis Ababa untuk bertemu mereka," sambung Beasley, dalam keterangan pers yang diterima Medcom.id, Senin 11 Maret 2019.
 
Pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET302 jatuh enam menit usai lepas landas dari Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya, pada Minggu 10 Maret dan menewaskan 157 orang. Ethiopian Airlines mengaku belum dapat menentukan penyebab pasti kecelakaan. Tipe pesawat sama dengan Lion Air JT610 yang jatuh pada 29 Oktober tahun lalu.
 
Baca juga: Boeing Akhirnya Menangguhkan 737 Max.
 
Buntut dari insiden ini memicu kecaman terhadap Boeing yang akhirnya melarang pesawat 737 MAX 8 untuk terbang. Kurang lebih 40 negara juga melarang pesawat yang digunakan Ethiopian Airlines untuk beroperasi.
 
Larangan terbang makin diperkuat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan perintah tersebut. Otoritas penerbangan federal AS (FAA) pun sudah memerintahkan Boeing tidak mengoperasikan sementara seri 737 MAX.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan