Laporan Pentagon tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa objek-objek terbang yang terpantau sejak 2004 itu berasal dari luar angkasa.
Kongres AS telah meminta Pentagon untuk merilis laporan tersebut usai militer AS mencatat sejumlah peristiwa udara yang tak dapat dijelaskan dalam beberapa tahun terakhir.
Agustus tahun lalu, Pentagon membentuk Gugus Tugas Fenomena Udara Tak Teridentifikasi untuk menyusun laporan yang nantinya diberikan kepada Kongres AS.
Misi utama gugus tugas tersebut adalah "mendeteksi, menganalisis, dan mendokumentasikan" peristiwa-peristiwa seputar UFO. Gugus tugas juga ditugaskan untuk "mendapatkan wawasan" mengenai "asal-usul atau sumber" kemunculan UFO.
Dilansir dari laman BBC pada Sabtu, 26 Juni 2021, Pentagon menyebut bahwa sebagian besar dari 144 kasus "fenomena udara tak teridentifikasi (UAP)" telah tercatat dalam dua tahun terakhir.
"Sebanyak 143 kasus tidak dapat dijelaskan secara spesifik karena kurangnya data dalam sistem kami," ujar laporan Pentagon tersebut.
Pentagon tidak mengesampingkan apapun terkait UAP ini, mengenai apakah berasal dari tempat tertentu di Bumi atau luar angkasa. Satu-satunya kasus dengan penjelasan dalam laporan Pentagon adalah peristiwa yang melibatkan suatu objek terbang yang ternyata adalah "sebuah balon besar."
Laporan Pentagon juga masih membuka ruang bagi kemungkinan bahwa UFO-UFO tersebut adalah teknologi dari negara lain seperti Tiongkok atau Rusia. Pentagon juga masih membuka kemungkinan mengenai fenomena atmosfer natural, seperti kristal es yang terdeteksi sebagai objek asing dalam sistem radar cuaca.
"UAP merupakan isu dalam bidang keselamatan penerbangan, dan mungkin juga dapat menjadi ancaman bagi keamanan nasional AS," tulis laporan Pentagon.
Saat ini gugus tugas Pentagon sedang mencari cara untuk meningkatkan koleksi laporan seputar UFO dan UAP. "Tambahan pendanaan mungkin dapat meningkatkan studi dari topik yang dipaparkan dalam laporan ini," ungkap Pentagon.
April tahun lalu, Pentagon merilis beberapa video UAP. Pentagon menyebut video-video itu diambil oleh Angkatan Laut AS.
Baca: Pentagon Konfirmasi Keaslian Video UFO Berbentuk Piramida
Dalam program CBS News 60 Minutes bulan lalu, dua mantan pilot Angkatan Laut AS mengaku melihat sebuah objek di Samudra Pasifik yang manuvernya mengikuti pergerakan pesawat jet mereka.
Salah satu pilot mendeskripsikan objek tersebut sebagai "objek kecil mirip Tic-Tac putih," merujuk pada sebuah merek permen.
"Bentuknya seperti itu, dan pergerakannya sangatlah cepat dan tak beraturan. Kami tidak dapat mengantisipasi arah gerakannya," tutur mantan pilot Angkatan Laut AS, Alex Dietrich, kepada BBC.
"Objek itu juga tidak meninggalkan jejak asap apapun," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News