Inggris telah menyerukan untuk memprioritaskan penyelidikan dan memastikan hasilnya didasarkan pada "ilmu pengetahuan yang kuat”. Sementara Jerman, berbicara atas nama Uni Eropa, telah menyerukan "transparansi dan kerja sama penuh" selama penyelidikan.
Sidang Umum PBB setuju pada Oktober untuk mengadakan sesi khusus covid-19 dengan mengadopsi resolusi dengan 150 suara yang mendukung. Amerika Serikat, Israel, dan Armenia abstain dan anggota yang tersisa tidak memilih. Pertemuan tersebut diusulkan oleh presiden Majelis Umum, diplomat Turki Volkan Bozkir.
Juru Bicara Bozkir, Brenden Varma, mengatakan presiden mengira pertemuan itu "sudah terlambat" dan seharusnya terjadi di musim panas. Varma menambahkan, pertemuan itu dibuat sebagai cara untuk mempromosikan multilateralisme di saat krisis.
“Intinya adalah untuk menyatukan negara, bersama dengan aktor PBB, dengan sektor swasta, dengan pengembang vaksin untuk bekerja sama mengambil persediaan dan untuk mengidentifikasi celah dan tantangan," pungkas Varma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News