Ketegangan yang telah lama membara antara Amerika Serikat dan Tiongkok mencapai titik didih terkait pandemi di PBB, menyoroti upaya Beijing untuk pengaruh multilateral yang lebih besar sebagai tantangan bagi kepemimpinan tradisional Washington.
Sudah terlambat
Menkes AS Alex Azar tidak akan menyerang Tiongkok secara langsung dalam pernyataan videonya, tetapi membidik apa yang dia sebut sebagai kurangnya "berbagi informasi yang diperlukan" tentang wabah itu."Kelalaian tugas ini benar-benar menghancurkan seluruh dunia," kata Azar.
Namun Negeri Tirai Bambu membantah pernyataan AS bahwa kurangnya transparansi memperburuk wabah global.
Pejabat senior AS, yang berbicara dengan syarat anonim, menggarisbawahi parahnya pandemi: "Saya tidak akan menyebutnya sebagai senjata perang, tetapi kita harus menganggapnya sebagai ancaman serius. Fakta ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional."
Ilmuwan Tiongkok sedang melakukan penelitian tentang asal-usul virus korona dan tim internasional yang dipimpin WHO yang dibentuk pada September akan mengembangkan rencana untuk studi jangka panjang yang didasarkan pada temuan itu.
Pejabat AS juga mengatakan "sepenuhnya tidak dapat diterima" bahwa penyelidikan WHO tidak akan selesai selama hampir satu tahun.