"Kemajuan uji klinis di luar negeri sepenuhnya dikendalikan oleh tim di negara tuan rumah, dan komunikasi di setiap langkah membutuhkan peralihan antara setidaknya tiga bahasa, yang menciptakan hambatan untuk komunikasi yang efisien," kata sumber yang dekat dengan Sinovac kepada Global Times.
Sementara raksasa farmasi AS telah mendemonstrasikan organisasi sumber daya dan kapasitas koordinasi yang lebih luas dalam uji coba tahap akhir. Sedangkan beberapa produsen vaksin Tiongkok telah mengungkap kekurangan pengalaman mereka dalam kerja sama internasional, yang sebagian memperlambat kecepatan produksi vaksin.
Sebelum penelitian dan pengembangan (R&D) vaksin covid-19, sebagian besar produsen vaksin Tiongkok berfokus pada kebutuhan pasar domestik.
Data Sinovac dari uji coba di Brasil telah menarik perhatian dunia. Pengamat mengatakan rilis data akan membantu meningkatkan pengakuan publik atas keamanan dan efektivitas vaksin Tiongkok dan meningkatkan kesediaan luar negeri untuk menyetujui vaksin dari Negeri Tirai Bambu.
Diharapkan Brasil, Indonesia, Singapura dan Turki akan menggunakan vaksin Sinovac dalam program vaksinasi nasional mereka. Global Times mengetahui bahwa sekitar 28.300 sukarelawan terdaftar dalam uji coba Fase Tiga di Brasil, Indonesia, Turki, dan Chile.
Vaksin covid-19 tidak aktif yang dikembangkan perusahaan Tiongkok lainnya oleh Sinopharm telah menunjukkan kemanjuran 86 persen melawan virus. Hal ini didapat berdasarkan analisis sementara uji klinis Fase Tiga di Uni Emirat Arab.
Pedoman administrasi vaksin covid-19 nasional Tiongkok yang dikeluarkan pada 14 Agustus mensyaratkan tingkat perlindungan vaksin setidaknya 70 persen dan tidak lebih rendah dari 50 persen jika mereka meminta pendaftaran resmi. Hal ini sama dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News