Penembakan pada 2012 terhadap seorang mantan polisi yang menyelidiki ‘Kudo-kai’ juga dianggap sebagai tanggung jawab Nomura. Pejabat itu selamat dengan luka serius di pinggang dan kakinya.
Jaksa dilaporkan berpendapat bahwa masing-masing dari empat insiden adalah serangan terkoordinasi oleh Kudo-kai, dengan Nomura sebagai dalang dan wakilnya, Fumio Tanoue, menyetujui tindakan melalui struktur rantai komando geng.
Tanoue dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Selasa. Tetapi Tanoue membantah tuduhan itu.
Menurut surat kabar Asahi Shimbun, Tanoue juga mengatakan kepada hakim: "Anda mengerikan, Tuan Adachi", saat dia meninggalkan ruang sidang.
Pengadilan juga menuntut denda 20 juta yen atau Rp2,6 miliar untuk Nomura dan Tanoue.
Yakuza tumbuh dari kekacauan Jepang pascaperang menjadi organisasi kriminal bernilai miliaran dolar, yang terlibat dalam segala hal mulai dari narkoba dan prostitusi hingga pemerasan perlindungan dan kejahatan kerah putih.
Tidak seperti mafia Italia atau triad Hong Kong, yakuza telah lama menempati wilayah abu-abu dalam masyarakat Jepang. Mereka tidak ilegal, dan setiap kelompok memiliki markas sendiri yang terlihat oleh polisi.
Dengan lebih dari 100 terpidana mati, Jepang adalah salah satu dari sedikit negara maju yang mempertahankan hukuman mati. Dukungan publik untuk hukuman mati tetap tinggi meskipun ada kritik internasional, termasuk dari kelompok hak asasi manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News