Beberapa jam kemudian, tanpa pengumuman resmi bahwa dia mengundurkan diri, ribuan demonstran mengerumuni kantor perdana menteri, menuntut kedua pejabat itu untuk mundur dari kekuasaan.
"Pulang Ranil, Pulang Gota," teriak mereka.
“Polisi memberlakukan jam malam tanpa batas di seluruh Provinsi Barat, termasuk Kolombo, untuk mengatasi situasi,” kata seorang perwira polisi senior.
Para pengunjuk rasa antipemerintah juga masuk ke stasiun televisi utama negara dan secara singkat mengambil alih siaran. Seorang pria tak dikenal menerobos masuk ke studio jaringan Rupavahini selama program langsung dan memerintahkan agar hanya berita terkait protes yang harus disiarkan. Transmisi terputus dan diganti dengan program yang direkam.
Rajapaksa menelepon ketua parlemen mengatakan bahwa surat pengunduran dirinya akan dikirim di kemudian hari.
"Presiden menghubungi saya melalui telepon dan mengatakan bahwa dia akan memastikan bahwa surat pengunduran dirinya akan saya terima hari ini," ujar Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena dalam sebuah pernyataan video.
Baca: PM Sri Lanka Deklarasikan Status Darurat Usai Kaburnya Presiden. |
"Saya mengimbau masyarakat untuk memiliki kepercayaan pada proses parlemen yang telah kami uraikan untuk menunjuk presiden baru pada 20 Juli dan berlangsung damai,” imbuhnya.
Wickremesinghe sendiri telah mengumumkan kesediaannya untuk mengundurkan diri jika konsensus tercapai untuk membentuk pemerintahan persatuan.
Proses suksesi presiden bisa memakan waktu antara tiga hari -,waktu minimum yang dibutuhkan parlemen untuk memilih seorang anggota parlemen untuk menjalani masa jabatan Rajapaksa, yang berakhir pada November 2024- dan maksimum 30 hari diizinkan berdasarkan undang-undang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News