Kerusuhan yang terjadi di kantor Perdana Menteri Sri Lanka. Foto: AFP
Kerusuhan yang terjadi di kantor Perdana Menteri Sri Lanka. Foto: AFP

Ribuan Warga Sri Lanka Serbu Kantor Perdana Menteri

Fajar Nugraha • 13 Juli 2022 17:40
Kolombo: Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah menyerbu kantor Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe pada Rabu 13 Juli 2022. Penyerbuan dilakukan beberapa jam setelah ia ditunjuk sebagai penjabat presiden.
 
“Warga menerobos pertahanan militer dan memasuki kantor perdana menteri untuk mengibarkan bendera nasional,” kata saksi mata kepada AFP setelah polisi dan tentara gagal menahan massa meski menembakkan gas air mata dan meriam air.
 
Para pengunjuk rasa melihat Wickremesinghe sebagai sekutu klan Presiden Gotabaya Rajapaksa dan ingin dia keluar.

"Kami ingin Ranil mundur," kata S Shashidharan, 30 tahun, yang mengatakan dia ditembak dengan gas air mata di luar kantor perdana menteri.
 
Baca: Setelah Rajapaksa Kabur, PM Sri Lanka Ditunjuk Jadi Plt Presiden.

 
"Tangkap semua orang yang membantu Gota (presiden) melarikan diri. Kami ingin uang curian kami kembali,” ujar warga seperti dikutip AFP.
 
Sri Lanka sebelumnya mengumumkan keadaan darurat setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke Maladewa, setelah berbulan-bulan protes meluas terhadap krisis ekonomi.
 
Dia telah berjanji pada akhir pekan untuk mengundurkan diri pada Rabu dan membuka jalan bagi "transisi kekuasaan yang damai" setelah melarikan diri dari kediaman resminya di Kolombo tepat sebelum puluhan ribu pengunjuk rasa menyerbunya.
 
Sebagai presiden, Rajapaksa menikmati kekebalan dari penangkapan, dan dia diyakini ingin pergi ke luar negeri sebelum mengundurkan diri untuk menghindari kemungkinan ditahan.
 
“Dia, istri dan dua pengawalnya adalah empat penumpang di pesawat militer Antonov-32 yang lepas landas dari bandara internasional utama Sri Lanka,” kata sumber imigrasi kepada AFP.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan