Tentara Kazakhstan diberi perintah tembak di tempat pedemo/AFP.
Tentara Kazakhstan diberi perintah tembak di tempat pedemo/AFP.

164 Warga Kazakhstan Tewas dan 6.000 Ditangkap

M Sholahadhin Azhar • 10 Januari 2022 01:46
Nur-Sultan: Sebanyak 164 warga Kazakhstan tewas selama protes anti-pemerintah. Angka mematian meningkat tajam dari sebelumnya, yakni 44 warga meninggal.
 
“Hampir 6.000 orang telah ditangkap, termasuk sejumlah besar warga negara asing,” kata kantor Kepresidenan Kazakhstan seperti dikutip BBC pada Senin, 10 Januari 2022.
 
Demonstrasi yang dipicu kenaikan harga bahan bakar berubah menjadi kerusuhan besar dan menyebar ke seluruh negeri. Intensitas unjuk rasa meningkat pesat sejak 2 Januari 2022 sebagai ekspresi ketidakpuasan warga.

Baca: Redam Kerusuhan, Presiden Kazakhstan Beri Perintah Tembak di Tempat
 
Masyarakat kecewa dengan pemerintah dan mantan Presiden Nursultan Nazarbayev yang memimpin Kazakhstan selama tiga dekade. Nazarbayev dianggap memiliki pengaruh yang signifikan di pemerintahan saat ini.
 
Pekan lalu, pasukan dari negara-negara termasuk Rusia dikirim ke Kazakhstan untuk membantu memulihkan ketertiban. Pernyataan presiden menambahkan bahwa situasi telah stabil, dengan pasukan melanjutkan operasi "pembersihan" dan menjaga "fasilitas strategis".
 
“Keadaan darurat dan jam malam nasional tetap diberlakukan. (Pria) Kazakhstan mengatakan pada Sabtu mantan kepala keamanannya telah ditangkap karena dicurigai makar," demikian keterangan otoritas Kazakhstan.
 
Berita penahanan Karim Masimov, mantan perdana menteri dan sekutu lama mantan pemimpin Kazakhstan Nursultan Nazarbayev, muncul di tengah spekulasi perebutan kekuasaan di negara bekas Soviet itu.
 
 

Badan intelijen domestik, Komite Keamanan Nasional (KNB), mengumumkan Masimov telah ditahan pada Kamis, 6 Januari 2022 karena dicurigai melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.
 
Penangkapan itu terjadi setelah protes berubah menjadi kekerasan yang meluas. Gedung-gedung pemerintah di Almaty diserbu dan dibakar.
 
Masimov, 56, dipecat pada puncak kerusuhan pada Rabu, 5 Januari 2022 ketika Tokayev juga mengambil alih dari Nazarbayev sebagai kepala dewan keamanan yang kuat. Juru bicara Nazarbayev Aidos Ukibay pada hari Minggu kembali membantah rumor mantan presiden telah meninggalkan negara itu dan mengatakan dia mendukung presiden.
 
Ukibay menambahkan bahwa Nazarbayev secara sukarela menyerahkan kendali dewan keamanan. Dalam pidato garis keras kepada bangsa pada hari Jumat, 7 Januari 2022 Tokayev mengatakan 20.000 "bandit bersenjata" telah menyerang Almaty dan mengizinkan pasukannya untuk menembak mati tanpa peringatan.
 
Sebagian besar kemarahan publik muncul diarahkan pada Nazarbayev, yang berusia 81 tahun dan telah memerintah Kazakhstan sejak 1989 sebelum menyerahkan kekuasaan. Banyak pengunjuk rasa berteriak "orang tua keluar!" mengacu pada Nazarbayev, dan sebuah patung dirinya dirobohkan di selatan kota Taldykorgan.
 
Kritikus menuduh Nazarbayev dan keluarganya tetap memegang kendali di belakang layar dan mengumpulkan kekayaan besar dengan mengorbankan warga biasa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan